KEBERLANJUTAN EKOLOGIS: PROSES PEMBANGUNAN KAWASAN HUNIAN SEBAGAI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) (Studi kasus proses pembangunan kawasan hunian pada kota mandiri)

  • Siti Sujatini

Abstract

ABSTRAK
Kota akan selalu berkembang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat,
oleh karena itu untuk menampung berbagai macam kegiatan sesuai kebutuhan diperlukan adanya
konversi lahan dari area terbuka menjadi terbangun. Dalam proses pembangunan hunian baru
sering hanya mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi tanpa memikirkan kepentingan
ekologis sehingga terjadi ketidak seimbangan lingkungan. Hidrologi merupakan bagian penting
dari aspek ekologi, perubahan area terbuka menjadi terbangun akibat dari peningkatan jumlah
penduduk dengan segala kebutuhannya akan berpengaruh terhadap kebutuhan dan ketersediaan air.
Air merupakan kebutuhan penting dan selalu menjadi permasalahan seiring dengan peningkatan
penduduk pada suatu hunian. Pembangunan berkelanjutan/ Sustainable Development Goals
(SDGs) yang menjadi tujuan PBB merupakan tindak lanjut dari MDGs, salah satu tujuan dari 17
kriteria SDGs adalah masalah air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi sejauh mana
proses pembangunan kawasan hunian baru melihat hidrologi sebagai bagian dari aspek ekologi
merupakan hal yang penting. Metodologi yang dipakai adalah expost de facto yaitu berdasarkan
data dan fakta yang terjadi adanya konversi lahan dan peningkatan jumlah penduduk, dianalisis
dengan pendekatan deskriptif, pendekatan penelitian kuantitaf (overlay peta) dan kualitatif
(wawancara dengan masyarakat, penentu kebijakan). Sebagai studi kasus diambil salah satu proses
pembangunan hunian baru sebagai bagian dari kota mandiri yang sedang berkembang sebagai
penyangga DKI Jakarta. Kesimpulan bahwa aspek hidrologi belum terpikirkan pada pembangunan
suatu hunian baru, khususnya kebutuhan air bersih dan penyelesaian air larian, apalagi untuk
menuju kearah implementasi SDGs. Untuk itu perlu segera implementasi kebijakan terkait dengan
pengaruh air larian dan kebutuhan air bersih.

Published
2019-01-18