Paradoks Kekuasaan: Analisis Kriminologis Kepemimpinan Jokowi
Abstract
Penelitian ini mengkaji evolusi kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui lensa
kriminologis, dengan menyoroti bagaimana dinamika kekuasaan memaksa pemimpin untuk
berkompromi antara idealisme reformis dan realitas struktural. Menggunakan kerangka welfare
state criminology, Teori Kontrol Sosial, Teori Asosiasi Diferensial, dan Teori Strain, studi ini
mengungkap bahwa tekanan sistemik dan jaringan politik yang mapan secara bertahap mengikis
prinsip-prinsip transparansi dan anti-korupsi yang awalnya diusung Jokowi. Analisis menunjukkan
bahwa melalui manipulasi kebijakan, penunjukan dinasti, dan pengalihan sumber daya negara
menuju proyek mega infrastruktur, seperti pembangunan ibu kota baru dan kereta cepat, terjadi
degradasi fungsi dasar welfare state. Hal ini berdampak pada peningkatan ketimpangan ekonomi
dan ketidakstabilan sosial. Temuan penelitian ini menekankan perlunya penguatan mekanisme
checks and balances, terutama dalam menjaga independensi kelembagaan, guna mencegah
transformasi pemimpin visioner menjadi insider politik yang semata-mata bertahan demi
kekuasaan.