Pengembangan Produk Unggulan Daerah Melalui Pengolahan Dan Branding Produk Salak Sebagai Ikon Unggulan Desa Mlinjon Kabupaten Tulungagung
Abstract
Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, sebagai salah satu sentra
produksi salak, memiliki tantangan dalam meningkatkan nilai tambah produk salak.
Sebagian besar hasil panen dijual dalam bentuk segar tanpa pengolahan lebih lanjut,
sehingga nilai ekonominya rendah, terutama saat musim panen raya. Desa Mlinjon
menghasilkan sekitar 2 ton salak per musim panen, dengan 40% limbah berupa biji salak
yang belum dimanfaatkan, setara 800 kg. Harga salak segar sering jatuh hingga Rp3.000/kg
saat panen raya, menurunkan pendapatan petani. Secara kualitatif, petani menghadapi
tantangan harga rendah akibat minimnya pengolahan pasca-panen. Namun, biji salak
memiliki potensi diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti kopi salak, yang dapat dijual
dengan harga Rp50.000/kg. Pengolahan biji kopi salak membutuhkan inovasi teknologi
dan pelatihan khusus untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan
standar pasar. Proses ini melibatkan beberapa tahap, seperti pengeringan, penggongsengan
(roasting), penggilingan, dan pengemasan. Setiap tahapan memerlukan perhatian khusus
terhadap kualitas bahan baku dan teknologi yang digunakan, agar hasil akhirnya memiliki
cita rasa, aroma, dan kualitas yang bersaing di pasar. Selain aspek teknis, pemasaran produk
kopi salak juga menjadi tantangan tersendiri. Produk kopi salak yang masih baru di pasar
membutuhkan strategi pemasaran yang kreatif dan efektif untuk meningkatkan kesadaran
konsumen. Kemasan yang menarik, branding yang kuat, dan promosi yang tepat dapat
membantu memperluas pangsa pasar produk ini. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah
(1) meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat pelaku UMKM, dalam
mengolah biji salak menjadi produk kopi melalui mesin penggorengan vakum (2)
workshop branding dan pemsaran produk produk kopi salak. Metode pelaksanaan dalam
kegiatan ini ditempuh dengan cara workshop. Hasil dari kegiatan ini adalah (1) Inovasi
mesin penggiling kopi biji salak berbasis rotary dan kontrol suhu otomatis meningkatkan
produksi dua kali lipat, kualitas seragam, serta kepuasan mitra di atas 80%. (2) Pelatihan
branding melahirkan merek “Salacca Brew”, pemasaran digital berkembang, dan
keberlanjutan dijamin melalui kelembagaan usaha serta roadmap agroindustri salak.
Kata kunci : Desa Mlinjon, Salak, Kopi Salak, Biji Salak, UMKM
 
							


 
  
  
 
  
  
