Penerapan Kompresi Dada untuk Mengatasi Kegawatdaruratan di Desa Widasari, Kabupaten Indramayu
Abstract
Desa Widasari, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, merupakan wilayah dengan
kerentanan tinggi terhadap kecelakaan lalu lintas karena lokasinya berdekatan dengan Jalur
Pantura. Tingginya mobilitas kendaraan dan keterbatasan akses fasilitas kesehatan menyebabkan
masyarakat sering kali menjadi penolong pertama bagi korban kecelakaan. Namun, minimnya
pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama, khususnya teknik kompresi dada (chest
compression), menjadi kendala dalam upaya penyelamatan jiwa. Kegiatan pengabdian masyarakat
ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pelatihan kompresi dada. Metode yang
digunakan mencakup ceramah, diskusi, demonstrasi, dan re-demonstrasi, disertai evaluasi pre-test
dan post-test serta praktik langsung menggunakan manekin CPR. Hasil kegiatan menunjukkan
peningkatan signifikan pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan kesiapsiagaan. Peserta mampu
memahami pentingnya kompresi dada, menjelaskan langkah-langkah prosedural, serta
mempraktikkan teknik sesuai standar medis (kedalaman ±5 cm, frekuensi 100–120 kali/menit).
Selain itu, pelatihan ini mendorong terbentuknya kader kesehatan desa yang dapat menularkan
keterampilan kepada masyarakat lain serta memperkuat kolaborasi sosial antar perangkat desa,
kader, dan warga. Secara keseluruhan, program ini berhasil meningkatkan kesiapan masyarakat
Desa Widasari dalam merespons kondisi darurat akibat kecelakaan lalu lintas. Pelatihan kompresi
dada menjadi langkah strategis dalam membangun sistem tanggap darurat berbasis komunitas serta
berkontribusi pada pengurangan risiko kematian di wilayah rawan kecelakaan, khususnya sekitar
Jalur Pantura.
Kata kunci : kompresi dada, pertolongan pertama, kecelakaan lalu lintas, kesiapsiagaan,
pengabdian masyarakat
 
							


 
  
  
 
  
  
