Rantai Pasok Hijau dan Halal sebagai Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Wisata Alamendah

  • Yelita Anggiane Iskandar Universitas Pertamina
  • Resista Vikaliana Universitas Pertamina
  • Ade Irawan Universitas Pertamina
  • Nazwa Adelia Putri Universitas Pertamina
  • Argya Fauziah Tansy Universitas Pertamina
  • Alghifari Rasyid Zola Universitas Pertamina
  • Raihan Akira Rahmaputra Universitas Pertamina
Keywords: Pariwisata Halal, Rantai Pasok Hijau, Pariwisata Berkelanjutan, Sustainable Development Goals

Abstract

Pariwisata halal di Indonesia terus berkembang seiring meningkatnya permintaan wisatawan
Muslim global, sementara isu keberlanjutan lingkungan semakin menuntut perhatian dalam
pengelolaan destinasi wisata. Integrasi rantai pasok hijau ke dalam pariwisata halal menawarkan
solusi strategis untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang tidak hanya sesuai syariah, tetapi
juga ramah lingkungan dan berdaya saing. Konsep ini meliputi pengadaan bahan baku lokal
bersertifikat halal, proses produksi kuliner ramah lingkungan, distribusi efisien, akomodasi
berkelanjutan, transportasi rendah emisi, hingga pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Implementasi rantai pasok hijau mendukung empat aspek utama: keberlanjutan lingkungan,
pemberdayaan ekonomi lokal, penguatan nilai sosial-budaya, dan kepatuhan terhadap prinsip
syariah. Studi kasus di Desa Wisata Alamendah menunjukkan bahwa penerapan praktik yang
memperhatikan aspek halal dan lingkungan memiliki daya tarik tersendiri serta memperkuat
reputasi destinasi. Meski demikian, sejumlah tantangan muncul, antara lain keterbatasan
pemahaman standar halal-hijau, tingginya biaya sertifikasi, koordinasi antar pelaku, dan
keterbatasan akses teknologi. Solusi yang ditawarkan meliputi pelatihan terpadu, pengembangan
forum rantai pasok desa, skema gotong royong, serta pemanfaatan teknologi tepat guna dengan
dukungan pihak eksternal. Integrasi rantai pasok hijau dalam pariwisata halal tidak hanya
menjawab kebutuhan wisatawan Muslim terhadap layanan halal dan berkelanjutan, tetapi juga
berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 8 dan
SDG 12. Dengan demikian, sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat lokal menjadi
kunci dalam membangun pariwisata halal hijau yang inklusif, berdaya saing global, serta
memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan.
Kata kunci: Pariwisata Halal, Rantai Pasok Hijau, Pariwisata Berkelanjutan, Sustainable
Development Goals

Published
2025-11-01