MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT MISKIN DESA CIPAMBUAN DAN PENGURANGAN PEMBOROSAN MAKANAN DENGAN MODEL BISNIS SIRKULASI EKONOMI

  • Marhalinda Universitas Persada Indonesia Y.A.I
  • Essy Malays Sari Sakti Universitas Persada Indonesia Y.A.I
  • Supradaka Universitas Persada Indonesia Y.A.I
  • Najla Jennie Elkana Abyudaya Universitas Persada Indonesia Y.A.I
Keywords: Ketahanan pangan, Pemborosan makanan, Model bisnis sirkulasi ekonomi, Desa Cipambuan, KISUCI (Komunitas Iklim Sungai Cikeas, dan Pemberdayaanmasyarakat

Abstract

Ketahanan pangan merupakan isu krusial yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat miskin,
khususnya di daerah pedesaan. Desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat, yang termasuk dalam wilayah kerja KISUCI (Komunitas Iklim Sungai Cikeas), memiliki potensi
pertanian yang besar. Namun, rendahnya pendapatan petani, minimnya teknologi pengolahan, dan kurangnya
minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian menyebabkan ketidakstabilan pangan dan tingginya
pemborosan makanan. Pemborosan tersebut tidak hanya mengurangi efisiensi sumber daya tetapi juga
berdampak negatif terhadap lingkungan.
Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan
masyarakat miskin Desa Cipambuan dan mengurangi pemborosan makanan melalui penerapan model bisnis
sirkulasi ekonomi. Kegiatan dilakukan melalui beberapa tahap: (1) sosialisasi konsep sirkulasi ekonomi dan
ketahanan pangan bersama KISUCI, (2) pelatihan pengolahan limbah organik menjadi kompos dan produk
pangan olahan, (3) penerapan teknologi sederhana untuk mendukung pengolahan hasil panen dan distribusi,
(4) pendampingan usaha mikro berbasis pangan lokal, serta (5) evaluasi dampak terhadap ketahanan pangan
dan pendapatan masyarakat.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat mitra berhasil menerapkan praktik sirkulasi ekonomi
dengan memanfaatkan limbah organik sebagai pupuk dan bahan baku tambahan. Selain itu, usaha mikro
berbasis pangan lokal mulai terbentuk dan memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga miskin.
Pendekatan ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi pemborosan
makanan. Dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi, program ini membantu memperkuat
jejaring pemasaran dan meningkatkan nilai ekonomi produk lokal.
Secara keseluruhan, penerapan model bisnis sirkulasi ekonomi di Desa Cipambuan melalui kolaborasi
dengan KISUCI terbukti efektif dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan, dan
mendorong keberlanjutan lingkungan. Konsep ini diharapkan dapat direplikasi di desa-desa lain sebagai
solusi inovatif untuk mengatasi masalah pangan dan kemiskinan di Indonesia.
Kata kunci : Ketahanan pangan, Pemborosan makanan, Model bisnis sirkulasi ekonomi, Desa
Cipambuan, KISUCI (Komunitas Iklim Sungai Cikeas, dan Pemberdayaanmasyarakat

Published
2025-11-01