STRATEGI PENGELOLAAN KONTEN VISUAL BERBASIS KONSISTENSI DAN TREN UNTUK MENINGKATKAN ENGAGEMENT INSTAGRAM TOKO THRIFT RISEL DI TANJUNG MORAWA

  • Bunga Indah Lestari Universitas Negeri Medan
  • Haryadi Haryadi Universitas Negeri Medan
Keywords: Konten visual, konsistensi, tren media sosial, engagement, Instagram, thrift shop.

Abstract

Penelitian ini mengkaji strategi pengelolaan konten visual berbasis konsistensi dan tren untuk meningkatkan engagement Instagram Toko Thrift Risel di Tanjung Morawa. Dalam era digital yang kompetitif, media sosial menjadi alat vital bagi UMKM, namun banyak pelaku usaha thrift shop masih menghadapi tantangan engagement akibat ketidakkonsistenan konten dan ketidakmampuan mengikuti tren. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan analisis konten selama satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsistensi dalam jadwal unggahan (Reels 2x/minggu dan Stories harian) berdampak signifikan terhadap tingkat interaksi. Penerapan elemen tren seperti audio viral, transisi dinamis, dan estetika visual seragam terbukti lebih menarik perhatian dibanding konten statis. Faktor pendukung seperti penggunaan caption interaktif, call-to-action, dan penyesuaian konten dengan preferensi Generasi Z turut berperan penting. Selama penelitian, akun mengalami peningkatan engagement yang ditandai dengan pertumbuhan interaksi dan pengikut. Temuan menarik lainnya adalah peran algoritma Instagram yang lebih mendorong konten responsif tren. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi konsistensi dan adaptasi tren tidak hanya meningkatkan engagement tetapi juga memperluas jangkauan audiens organik.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2025-07-07
How to Cite
Lestari, B. I., & Haryadi, H. (2025). STRATEGI PENGELOLAAN KONTEN VISUAL BERBASIS KONSISTENSI DAN TREN UNTUK MENINGKATKAN ENGAGEMENT INSTAGRAM TOKO THRIFT RISEL DI TANJUNG MORAWA. IKRAITH-EKONOMIKA, 8(2), 1240-1249. Retrieved from https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA/article/view/5155