Pelatihan Pemanfaatan Barang Bekas Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi
Abstract
ABSTRAK
Kegiatan pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang terstruktur dan
terorganisir untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada sekelompok orang atau individu tertentu. Pemakaian plastic yang merupakan salah satu material
digunakan untuk kemasan sekali pakai. sampah plastik, ibu-ibu diajak untuk bertanggung
jawab atas tindakan mereka terhadap lingkungan, dengan harapan akan menjadi agen
perubahan yang peduli terhadap bumi. Tujuan dari pelatihan ini adalah upaya
meningkatkan kemandirian Masyarakat dalam menciptakan kebersihan lingkungan.
Metode pelaksanaan ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Setelah
dilakukan implementasi didapatkan hasil peningkatan pengetahuan responden tentang
pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi sebelum dan
sesudah pelatihan. Hal ini berarti terdapat perubahan tingkat pengetahuan responden
dimana sebelum dilakukan pelatihan pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan
bernilai ekonomi sebelum dan sesudah pelatihan cukup dan kurang sebesar
37,5% dan setelah dilakukan edukasi tingkat pengetahuan responden menjadi baik sebesar 100% . Intervensi yang diberikan sudah berjalan sesuai planning of action dimana masalah pertama diatasi dengan pelatihan pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan
ABSTRACT
Training activities are a structured and organized educational process to transfer knowledge, skills and attitudes to a certain group of people or individuals. The use of plastic, which is one of the materials used for single-use packaging. plastic waste, mothers are invited to take responsibility for their actions towards the environment, in the hope of becoming agents of change who care about the earth. The aim of this training is to increase community independence in creating a clean environment. This implementation method consists of planning, implementation and evaluation. After implementation, the result was an increase in respondents' knowledge about the use of used goods into economically valuable handicrafts before and after the training. This means that there is a change in the level of knowledge of respondents, where before the training was carried out, the use of used goods into economically valuable handicrafts before and after the training was sufficient and less was 37.5% and after the education was carried out, the respondent's knowledge level became good at 100%. The intervention provided has been carried out according to the plan of action where the first problem was overcome with training on the use of used goods into handicrafts