Media Abdimas https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas <p>This Media Abdimas scientific journal is a Scientific Community Service Journal published by the Institute of Research and Community Service from YAI Persada Indonesia University. This scientific journal is a means of pouring out the ideas and activities of lecturers working in the field of community service. Hopefully the presence of this scientific journal can help in the development and dissemination of ideas, ideas, and activities and not continue in the field of community service.</p> <p>E-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220704161421522">2964-6952</a><br>P-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220704561483134">2964-6855&nbsp;</a></p> <p>Doi:&nbsp;<a href="https://doi.org/10.37817/mediaabdimas">https://doi.org/10.37817/mediaabdimas</a></p> Universitas Persada Indonesia YAI en-US Media Abdimas 2964-6855 Pelatihan Pemanfaatan Barang Bekas Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3742 <p>ABSTRAK <br>Kegiatan pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang terstruktur dan<br>terorganisir untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada sekelompok orang atau individu tertentu. Pemakaian plastic yang merupakan salah satu material<br>digunakan untuk kemasan sekali pakai. sampah plastik, ibu-ibu diajak untuk bertanggung<br>jawab atas tindakan mereka terhadap lingkungan, dengan harapan akan menjadi agen<br>perubahan yang peduli terhadap bumi. Tujuan dari pelatihan ini adalah upaya<br>meningkatkan kemandirian Masyarakat dalam menciptakan kebersihan lingkungan.<br>Metode pelaksanaan ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Setelah<br>dilakukan implementasi didapatkan hasil peningkatan pengetahuan responden tentang<br>pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi sebelum dan<br>sesudah pelatihan. Hal ini berarti terdapat perubahan tingkat pengetahuan responden<br>dimana sebelum dilakukan pelatihan pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan<br>bernilai ekonomi sebelum dan sesudah pelatihan cukup dan kurang sebesar<br>37,5% dan setelah dilakukan edukasi tingkat pengetahuan responden menjadi baik sebesar 100% . Intervensi yang diberikan sudah berjalan sesuai planning of action dimana masalah pertama diatasi dengan pelatihan pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan </p> <p><br>ABSTRACT</p> <p>Training activities are a structured and organized educational process to transfer knowledge, skills and attitudes to a certain group of people or individuals. The use of plastic, which is one of the materials used for single-use packaging. plastic waste, mothers are invited to take responsibility for their actions towards the environment, in the hope of becoming agents of change who care about the earth. The aim of this training is to increase community independence in creating a clean environment. This implementation method consists of planning, implementation and evaluation. After implementation, the result was an increase in respondents' knowledge about the use of used goods into economically valuable handicrafts before and after the training. This means that there is a change in the level of knowledge of respondents, where before the training was carried out, the use of used goods into economically valuable handicrafts before and after the training was sufficient and less was 37.5% and after the education was carried out, the respondent's knowledge level became good at 100%. The intervention provided has been carried out according to the plan of action where the first problem was overcome with training on the use of used goods into handicrafts</p> Nora Marliana Parnucha Octarianty Zulfi Kurniadi Risnaily Rahmawati Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 1 5 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3742 Pengolahan Sampah Organik Menjadi Eco Enzym pada Level Rumah Tangga https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3744 <p>ABSTRAK <br>Eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organic seperti ampas buah dan<br>sayur. Eco-enzyme umumnya dapat dibuat dari kulit buah dan sisa sayuran salah satunya<br>yaitu kulit pisang, kulit buah nanas, sayuran kol, sawi putih dan batang kangkong<br>(Nurhamidah et al., 2021). Dikarenakan dibuat dari limbah organic Eco enzym berwarna<br>cokelat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat. Eco enzyme<br>memiliki manfaat yang berlipat ganda, dengan memanfaatkan sampah organic sebagai<br>bahan bakunya, kemudian dicampur dengan gula (molase) dan air, proses fermentasinya<br>menghasilkan gas CO3 ( ozon ) dan hasil akhirnya adalah cairan pembersih serta pupuk<br>yang ramah lingkungan. Kegiatan penyuluhan eco enzyme ini dilakukan di kelurahan<br>Batu IX dengan dihadiri oleh warga sebanyak sebelas orang. Warga yang hadir antusias<br>mengikuti kegiatan penyuluhan dan proses pembuatan eco enzyme dari limbah dapur,<br>sehingga diperoleh data hasil penyuluhan yang menyatakan bahwasannya warga<br>memahami eco enzyme dan cara pembuatannya serta pemanfaatannya dalam kehidupan<br>sehari-hari. </p> <p><br>ABSTRACT <br>Eco enzyme is the result of fermentation of organic kitchen waste such as fruit and vegetable<br>dregs. Eco-enzymes can generally be made from fruit peels and vegetable waste, one of which is banana peel, pineapple peel, cabbage, white mustard greens and kangkong stems (Nurhamidah et al., 2021). Because it is made from organic waste, Eco enzyme is dark brown in color and has a strong sweet and sour fermented aroma. Eco enzyme has multiple benefits, by using organic waste as raw material, then mixing it with sugar (molasses) and water, the fermentation process produces CO3 (ozone) gas and the final result is environmentally friendly cleaning fluid and fertilizer. This eco enzyme outreach activity was carried out in the Batu IX sub-district, attended by eleven residents. The residents who attended enthusiastically took part in the outreach activities and the process of making eco enzyme from kitchen waste, so that data from the outreach results was obtained which stated that the residents understood eco enzyme and how to make it and how to use it in everyday life.</p> Ainul Muslimaini Eka Apriani Ica Marlina Julidar Sanni Syarmila Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 6 12 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3744 Pencegahan Gout Arthritis Melalui Diet Rendah Purin & Cinnamon Warm Compresses Di Posyandu Hang Tuah, Kampung Tua Bakau Serip https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3745 <p>ABSTRAK <br>Asam urat adalah gangguan nyeri pada persendian yang disertai kekakuan, merah, dan<br>pembengkakan. Penyakit ini disebabkan oleh hasil akhir metabolisme purin, baik yang berasal<br>dari dalam tubuh Menurut data dari WHO, penderita radang sendi di Indonesia mencapai<br>81% dari populasi. Prevalensi asam urat di Indonesia juga lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh melalui survey dan wawancara di RT 01 dan 02 RW 10 Kampung Tua Bakau Serip oleh mahasiswa Program Studi Ners dari tanggal 24-26 April 2024 di dapatkan penyakit asam urat merupakan penyakit terbanyak kedua yang diderita lansia, dari 18 lansia terdapat 5 orang Lansia (27.7%) dengan asam urat. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukannya penyuluhan kesehatan. Tujuan dari penyuluhan tersebut ialah menambah pengetahuan masyarakat terkait pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang asam urat dan langkah- langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengelola kondisi ini menjadi sangat relevan. Metode dalam penyuluhan ini ialah ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ini diikuti oleh para lansia berjumlah 16 orang di Posyandu Hang Tuah dan dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2024. Melalui pengetahuan yang diperoleh, diharapkan peserta penyuluhan dapat lebih proaktif dalam merawat kesehatan mereka dan mengurangi risiko terkena kondisi yang berhubungan dengan asam urat.</p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRACT <br>Gout is a painful disorder in the joints accompanied by stiffness, redness and swelling. This<br>disease is caused by the end result of purine metabolism, both originating from within the body. According to data from WHO, arthritis sufferers in Indonesia reach 81% of the population. The prevalence of gout in Indonesia is also higher compared to other Asian countries. Based on data obtained through surveys and interviews at RT 01 and 02 RW 10 Kampung Tua Bakau Serip by students from the Nursing Study Program from 24-26 April 2024, it was found that gout is the second most common disease suffered by the elderly, of 18 elderly people there are 5 people Elderly (27.7%) with gout. Based on this description, health education is carried out. The aim of this outreach is to increase public knowledge regarding the importance of a better understanding of gout and the steps that can be taken to prevent and manage this condition are very relevant. The methods for this extension are lectures and demonstrations. This activity was attended by 16 elderly people at Posyandu Hang Tuah and was held on May 8 2024. Through the knowledge gained, it is hoped that counseling participants can be more proactive in caring for their health and reduce the risk of developing conditions related to gout.</p> Desy Rahmadani Ida Manullang L.D Riswan Loren Julia Simanjuntak Wulan Minanda Rachmawaty M. Noer Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 13 17 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3745 Penyuluhan Pijat Oksitosin Dan Breast Care Pada Kader Posyandu, Ibu Hamil Dan Menyusui Di Kampung Tua Bakau Serip https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3747 <p>ABSTRAK <br>Bayi yang diberi ASI mempunyai awal yang baik dalam hidupnya. Bayi yang diberi ASI mempunyai kemajuan dalam hal kecerdasan dan karakter. Bayi yang ibunya menyusui<br>memiliki pertahanan bawaan terhadap penyakit karena tingginya konsentrasi antibodi<br>dalam ASI. Antibodi adalah zat kekebalan yang kuat yang menangkal infeksi. Menyusui<br>menjadi mudah, tidak menyakitkan, dan menyenangkan bila Anda merawat payudara<br>sambil memompa ASI. Pendekatan terbaik untuk merawat payudara Anda adalah dengan<br>pijat oksitosin dan produk perawatan payudara lainnya. Temuan wawancara dengan ibu<br>kader posyandu mengungkapkan kurangnya pengetahuan tentang pendidikan oksitosin dan<br>pijat payudara serta teknik yang benar. Ibu menyusui dan ibu hamil umumnya belum tahu<br>banyak tentang pijat oksitosin, jadi ini masuk akal. Kedua, permasalahan pemberian ASI<br>eksklusif pada usia 0-6 bulan karena persentase ibu yang memberikan ASI eksklusif belum<br>mencapai 100% berdasarkan data sekunder data Puskesmas Sambau wilayah RW 10.<br>Penyampaian pendidikan kesehatan didasarkan pada uraian tersebut. Peserta akan belajar<br>bagaimana melakukan pijat oksitosin dan teknik perawatan payudara untuk meningkatkan<br>produksi ASI selama sesi konseling ini. Metode konseling meliputi mengajar, berbicara,<br>dan menunjukkan. Posyandu Hang Tuah, Kampung Tua Bakau Serip menjadi lokasi acara<br>ini pada Rabu, 8 Mei 2024. Pada pukul 13:30 WIB, sesi penyuluhan akan dimulai dan<br>berakhir pada pukul 14:13 WIB. Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, ibu harus<br>berpartisipasi dalam program konseling dan pelatihan yang berfokus pada pijat oksitosin<br>dan perawatan payudara. Masyarakat Kampung Tua Bakau Serip berharap ikhtiar ini terus<br>berlanjut dan membawa manfaat bagi mereka. <br><br></p> <p>ABSTRACT <br>Infants who are breastfed have a head start in life. Babies fed breast milk have a leg up in life when it comes to intelligence and character. Babies whose mothers nurse them have an inherent defense against illness due to the high concentration of antibodies in breast milk. Antibodies are powerful immune substances that ward off infections. Breastfeeding becomes easy, painless, and pleasant when you take care of your breasts while pumping milk. The best approach to take care of your breasts is with oxytocin massage and other breast care products. Findings from the interview with the posyandu cadre's mother revealed a lack of knowledge about oxytocin and breast massage education and proper techniques. Breastfeeding moms and pregnant women generally don't know much about oxytocin massage, so this makes sense. Secondly, there is an issue with providing exclusive breastfeeding from 0-6 months of age, as the percentage of mothers who do so has not yet reached 100%, according to secondary data from the Sambau Community Health Center data for the RW 10 area. The delivery of health education is based on this description. Participants will learn how to perform oxytocin massage and breast care techniques to enhance their milk production during this counseling session. Counseling methods include teaching, talking, and showing. Hang Tuah Posyandu, Kampung Tua Bakau Serip was the site of this event on Wednesday, May 8, 2024. At 13:30 WIB, the counseling session will start and finish at 14:13 WIB. To improve maternal and infant health, mothers should participate in counseling and training programs that focus on oxytocin massage and breast care. The people of Kampung Tua Bakau Serip are hoping that this endeavor will continue and bring them benefits. &nbsp;</p> Della Nofliza Putri Ilda Nahar Nursasha Izati Novita Ayu hutari Rakhel Maharani Putri Y. B Yulianti Wulandari Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 18 24 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3747 Edukasi Masyarakat Tentang Mitigasi Bencana Melalui Poster Kamishibai https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3748 <p>ABSTRAK <br>Artikel ini membahas upaya pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan<br>kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang mitigasi bencana melalui penggunaan media<br>edukatif, khususnya poster Kamishibai. Kegiatan dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif<br>dari komunitas lokal dalam proses penyusunan, distribusi, dan evaluasi poster Kamishibai yang berfokus pada langkah-langkah mitigasi bencana. Melalui pendekatan ini, kegiatan bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan dan persiapan menghadapi bencana, serta memperkuat kapasitas lokal dalam merespons situasi darurat. Artikel ini menyoroti keefektifan Kamishibai sebagai media edukatif dalam komunikasi kegiatan penyuluhan tentang mitigasi bencana yang dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, serta membahas tantangan dan peluang dalam implementasi program pengabdian masyarakat ini. Temuan dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana di tingkat lokal dan regional, khususnya bagi masyarakat sasaran kegiatan di wilayah permukiman kota Jakarta. </p> <p><br>ABSTRACT <br>This article discusses community service efforts that aim to increase public awareness and<br>understanding of disaster mitigation through educational media, especially Kamishibai posters. Activities were carried out by actively participating local communities in preparing, distributing, and evaluating Kamishibai posters, which focused on disaster mitigation measures. Through this approach, activities aim to increase community involvement to prevent and prepare for disasters and strengthen local capacity to respond to emergencies. This article highlights the effectiveness of Kamishibai as an educational medium in communicating outreach activities about disaster mitigation that can reach various levels of society, as well as discussing the challenges and opportunities in implementing this community service program. The findings from this activity can positively contribute to strengthening community resilience to disasters at the local and regional levels, especially for the community targeted by the activity in residential areas of the city of Jakarta.</p> Intan Febrina Arief Wibowo Abdul Haris Achadi Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 25 34 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3748 Penyuluhan Terapi Akupresure Untuk Menurunkan Intensitas Kebiasaan Merokok Pada Masyarakat Di Kampung Tua Bakau Serip https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3749 <p>ABSTRAK <br>Merokok membawa dampak negatif bagi individu, dan juga orang lain atau anggota keluarga di sekitarnya, baik secara cepat maupun dalam jangka waktu yang lebih panjang. Di dalam tembakau terdapat lebih dari 4.000 ragam zat kimia yang berpotensi merugikan tubuh. WHO memaparkan efek buruk asap rokok jauh lebih besar bagi individu yang tidak merokok namun terpapar daripada dengan individu yang merokok secara aktif. Saat individu perokok menyulut rokok dan menghisapnya, asap yang dihirup oleh perokok disebut sebagai asap primer, sedangkan asap yang keluar dari ujung rokok dikenal sebagai asap sekunder. Menurut informasi yang didapatkan dari hasil survei yang dilakukan pada penduduk RW 10 Kampung Bakau Serip, Desa Sambau, Kecamatan Nongsa Kota Batam masih ditemukan bahwa tingginya permasalahan yang terjadi mengenai masyarakat yang masih merokok didalam rumah yaitu dengan presentase 52% (26 warga). Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukannya penyuluhan kesehatan. Tujuan dari penyuluhan tersebut ialah menambah pengetahuan terkait bahaya rokok dan tentu saja, ini menjadi fokus untuk dihindari karena asap tembakau serta kebiasaan merokok termasuk salah satu yang menjadi penyebab dari berbagai permasalahan<br>kesehatan yang terjadi dalam lingkungan keluarga ataupun masyarakat. Metode dalam penyuluhan ialah ceramah. Kegiatan ini diikuti oleh Masyarakat RW 10 Kampung Bakau Serip Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa Kota Batam yang berjumlah 20 orang di Posyandu Hang Tuah dan dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2024. Melalui pengetahuan yang diperoleh, diharapkan masyarakat mampu mengubah pola pikir untuk terhadap kesehatan diri sendiri maupun lingkungan. Diharapkan pelayanan kesehatan lainnya mampu memberikan edukasi kesehatan dan memfasilitasi kegiatan terkait dengan masalah merokok pada masyarakat sehingga mampu untuk meningkatkan derajat kesehatan pada masyarakat. </p> <p><br>ABSTRACT <br>Smoking has negative impacts on individuals as well as on others or family members<br>around them, both in the short term and in the long term. Tobacco contains more than 4,000<br>different harmful chemicals. The World Health Organization (WHO) states that the negative effects of cigarette smoke are much greater for non-smokers who are exposed to it<br>than for active smokers themselves. When a smoker lights a cigarette and inhales, the smoke<br>they inhale is called primary smoke, while the smoke that comes out of the end of the<br>cigarette is known as secondary smoke.According to information obtained from a survey<br>conducted on residents of RW 10 Kampung Bakau Serip, Sambau Village, Nongsa District, Batam City, it is still found that there is a high prevalence of smoking inside homes, with a<br>percentage of 52% (26 residents). Based on this description, health education activities<br>were carried out. The aim of this education is to increase awareness of the dangers of<br>smoking and, of course, to focus on avoiding it because tobacco smoke and smoking habits<br>are among the causes of various health problems that occur within families or communities.<br>The method used in the education is through lectures. This activity was attended by 20<br>residents of RW 10 Kampung Bakau Serip, Sambau Village, Nongsa District, Batam City<br>at the Hang Tuah Integrated Health Post and was held on May 13, 2024. Through the<br>knowledge gained, it is hoped that the community will be able to change their mindset<br>regarding their own health and the environment. It is hoped that other health services will<br>provide health education and facilitate activities related to smoking issues in the community<br>so as to improve the health status of the community.&nbsp;</p> Nasmelianti Falery Diani Putri Anisa Syafitri Ramadhani Raja Nur Albaniah Ennimay Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 35 41 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3749 Pelatihan Daur Ulang Sampah Organik Menjadi Kompos https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3750 <p>ABSTRAK <br>Kegiatan pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang terstruktur dan terorganisir<br>untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada sekelompok orang atau individu tertentu. Sampah merupakan limbah hasil aktivitas manusia dan proses alam yang berbentuk padat. Sampah dapat dibagi atau dikategorikan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Untuk menanggulangi gangguan pencemaran lingkungan, maka diperlukan tindakan pengolahan sampah. Salah satu teknik pengolahan sampah organik adalah pembuatan pupuk kompos Tujuan dari pelatihan ini adalah upaya meningkatkan kemandirian Masyarakat dalam menciptakan kebersihan lingkungan. Metode pelaksanaan ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Setelah dilakukan implementasi didapatkan partisipasi peserta yang hadir pada sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kompos mencapai 100%. Hal ini sesuai dengan target jumlah peserta yang direncanakan dengan peserta yang hadir dalam kegiatan yaitu 31 orang. Tingkat capaian pemahaman<br>materi sudah baik yaitu sebanyak 86%. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test yang dibagikan dan diisi oleh peserta. Dari post-test tersebut, peserta sudah memahami sampah organic secara umum, jenis-jenis kompos dan cara pembuatan kompos sehingga ada peningkatan pengetahuan yang diterima oleh para peserta terkait pengolahan sampah organik. Hasil capaian pelatihan pembuatan pupuk kompos juga dikategorikan baik yaitu mencapai 81%. Nilai ini juga diukur dari post-test yang dilakukan setelah pelaksanaan pelatihan. Intervensi yang diberikan sudah berjalan sesuai planning of action dimana masalah pertama diatasi dengan pelatihan pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan </p> <p><br>ABSTRACT <br>Training activities are a structured and organized educational process to transfer knowledge, skills and attitudes to a certain group of people or individuals. Garbage is waste resulting from human activities and natural processes in solid form. Waste can be divided or cate gorized into organic waste and inorganic waste. To overcome environmental pollution, waste proceissing measureis arei neeided. Onei teichnique for proceissing organic waste is making compost. Thei aim of this training is an effort to increase community indeipendence in creating a clean environmeint. This impleimentation method consists of planning, impleimentation and evaluation. Afteir impleimentation, it was found that the participation of participants who attendeid the socialization and training on making compost reached 100%. This is in accordance with thei planned target number of participants with participants atte<br>nding the activity, nameily 31 peiople. Thei level of achieiveiment of undeirstanding thei<br>material is good, namely 86%. This can bei seein from the post-test results shared and filled in by participants. From the i post-teist, participants undeirstood organic wastei in geineral, the types of compost and how to make i compost so that theire was an increasei in the knowledgei reiceiived by thei participants regarding organic waste processing. The results of the training in making compost fertilizer were also categorized as good, namely reaching 81%. This value is also measured from the post-test conducted after the training. The intervention provided has been carried out according to the plan of action where the first problem was overcome with training on the use of used goods into handicrafts</p> Dwi Gina Vita Lady harnofive Rahma Dewita Sopha Ratih Hartati Dewi Lusi Sagala Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 42 47 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3750 Pembentukan Kader Jumantik Cilik sebagai Upaya Pencegahan DBD Sejak Dini https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3752 <p>ABSTRAK <br>Setiap masalah kesehatan pada umumnya disebabkan tiga faktor yang timbul secara<br>bersamaan, yaitu adanya bibit penyakit atau pengganggu lainnya, adanya lingkungan yang<br>memungkinkan berkembangnya bibit penyakit, dan adanya prilaku hidup manusia yang<br>tidak peduli terhadap bibit penyakit dan lingkungannya. DBD atau Demam Berdarah<br>Dengue adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dalam<br>penanganan dan pengendalian program kesehatan di wilayah kerja pusat kesehatan<br>masyarakat Tujuan dari pelatihan ini adalah upaya meningkatkan kemandirian Masyarakat<br>dalam menciptakan kebersihan lingkungan. Metode pelaksanaan ini terdiri dari<br>perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Harapan dari kegiatan ini adalah meningkatnya<br>pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan masyarakat mengenai upaya pencegahan<br>penyakit DBD sehingga Angka Kejadian DBD dapat menurun. Hasil kegiatan intervensi<br>yang dilakukan pada beberapa program menunjukkan peningkatan pengetahuan<br>masyarakat tentang upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdarah<br>Dengue . Intervensi yang diberikan sudah berjalan sesuai planning of action dimana<br>masalah pertama diatasi dengan pelatihan pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan<br>tangan <br><br><br>ABSTRACT <br>Every health problem is generally caused by three factors that arise simultaneously, namely the presence of disease germs or other pests, the existence of an environment that allows disease geirms to develop, and the existencei of human behavior that does not carei about diseasei germs and theiiir enviironment. DHF or Deingue Hemorrhagic Feiveir is a public health probleim that is of concern in the handling and control of heialth programs in the work area of thei community health centeir. Thei aim of this training iis an eiffort to iincrease communiity independencei in creatiing a clean enviironment. This impleimentatiion method consists of planniing, implementation and evaluatiion. Thei hopei of this activity is to iincrease community knowledge, awareiness and skills regarding efforts to prevent denguei feiver so that the incideince of dengue fever can deicreiase. Thei reisults of interventiion activities carried out in seiveral programs show an increiase in public knowleidge about eifforts to preveint and control Denguei Heimorrhagic Feiver. The interveintion provideid has been carriieid out according to thei plan of action where the first problem was overcome with traiining on the use of used goods iinto handicrafts</p> Tetty Susyiantri Apriliani Dwi wahyu Ningsih Huilianti Pertiwi Dahniar Rangkuti Indah Kurnia Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 48 52 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3752 Pelatihan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Keluarga Berencana pada PUS untuk Mengatur Jarak Kehamilan https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3754 <p>ABSTRAK <br>Kontrasepsi merupakan salah satu program dalam mencegah, menjarangkan dan menghentikan kehamilan dalam upaya optimalisasi kesehatan reproduksi seorang<br>perempuan.T Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan<br>penyuluhan atau edukasi. Berdasarkan beberapa penelitian, edukasi dapat meningkatkan<br>pengetahuan ibu tentang kontrasepsi dan menjadi salah satu determinan sikap dan perilaku<br>ibu menjadi aksepstor KB.Tujuan dari edukasi ini adalah upaya meningkatkan keikutsertaan PUS dalam ber KB. Metode pelaksanaan ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Didapatkan nilai rata-rata pengetahuan mitra (sasaran langsung dan tidak langsung) tentang kontrasepsi yang aman selama menyusui adalah 7,2 dengan nilai minimal 6 dan maksimal 8. Setelah dilaksanakan penyuluhan atau komunikasi,informasi dan edukasi (kie) tentang kontrasepsi yang aman pada fase menyusui selama 1 jam dengan menggunakan softwarei powerpoint didapatkan adanya peningkatan pengetahuan seiluruh reisponden, dimana nilai rata – rata mencapai 10,3 dengan nilai minimal 9 dan nilai maksimal mitra mencapai nilai optimal jumlah kuesioner yaitui 12. Hasil analisa didapatkan bahwa peningkatan pengeitahuian mitra (sasaran langsung dan tidak langsung) didapatkan karena ada penyerapan dan informasi informasi yang diberikan. Seilain itu juga terdapat proses evaluasi dari mitra berupa adanya tanya jawab selama proses diskusi. . Intervensi yang dibeirikan sudah berjalan sesuai planning of action dimana masalah pertama diatasi dengan pelatihan pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan <br><br></p> <p>ABSTRACT <br>Contraceiption is one of thei programs to preiveint, shortein and terminatei preignancy in an <br>eiffort to optimizei a woman's reproductive health. T One effort to increasei knowleidge is<br>throuigh counseling or eiduication. Based on seiveral studies, education can increase<br>mothers' knowledge about contraception and be one of the determinants of mothers'<br>attitudes and behavior in becoming family planning acceptors. The aim of this education<br>is an effort to increase PUS participation in family planning. This implementation method<br>consists of planning, implementation and evaluation. It was found that the average value<br>of partners' knowledge (direct and indirect targets) about safe contraception during<br>breastfeeding was 7.2 with a minimum value of 6 and a maximum of 8. After counseling or<br>communication, information and education (KIE) was carried out about safe contraception <br>in the breastfeeding for 1 hour using PowerPoint software, it was found that there was an <br>increase in the knowledge of all respondents, where the average value reached 10.3 with a<br>minimum value of 9 and the maximum value for partners reached the optimal value for the number of questionnaires, namely 12. The results of the analysis showed that partners'<br>knowledge increased (direct target). and indirect) is obtained because there is absorption<br>and information provided. Apart from that, there is also an evaluation process from<br>partners in the form of questions and answers during the discussion process. . The<br>intervention provided has been carried out according to the plan of action where the first<br>problem was overcome with training on the use of used goods into handicrafts</p> Tetty Susyiantri Lady harnofive Darmawati Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 53 57 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3754 Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah Organik Dan Anorganik Berbasis Zero Waste Di Kampung Tua Bakau Serip https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3756 <p>ABSTRAK <br>Sampah adalah produk limbah padat atau semi padat yang merupakan sisa dari aktivitas<br>manusia biasa atau proses alami. Bahan-bahan tersebut dapat berupa bahan organik dan<br>anorganik yang dapat terbiodegradasi atau tidak dapat terbiodegradasi yang dianggap tidak<br>berguna dan dibuang ke lingkungan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di<br>Kampung Bakau Serip Kelurahan Sambau Kecamatan Nongsa Kota Batam, ditemukan<br>banyak nya masyarakat yang membuang sampah pada satu lokasi serta tidak adanya<br>pemilahan sampah organik serta anorganik. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini ialah<br>untuk memberikan penyuluhan serta menambah pengetahuan masyarakat tentang<br>pengolahan sampah organik dan anorganik berbasis zero waste dengan cara pembuatan<br>eco-enzyme dan ecobrick. Metode dalam penyuluhan ini ialah ceramah. Kegiatan ini diikuti<br>oleh Masyarakat Kampung Bakau Serip Kelurahan Sambau Kecamatan Nongsa Kota<br>Batam yang berjumlah 15 orang. Pelaksanaan dilakukan di Posyandu Hang Tuah pada<br>tanggal 15 Mei 2024. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini, didapatkan bahwa adanya<br>perbedaan tingkat pengetahuan peserta tertang pengolahan sampah yang bisa dilihat dari<br>hasil pre-test serta post-test. Melalui kegiatan ini, dharapkan agar masyarakat mampu<br>semakin kreatif serta inovatif dalam mengolah sampah. </p> <p><br>ABSTRACT <br>Waste are solid or semi-solid waste products that are left over from regular human activity<br>or natural processes. They can be biodegradable or non-biodegradable organic and<br>inorganic materials that have been judged useless and discarded into the environment <br>Based on observations made in Kampung Bakau Serip, Sambau Village, Nongsa<br>Subdistrict, Batam City, it was found that many people dispose of waste in one location<br>and there is no sorting of organic and inorganic waste. This community service aims to<br>provide counseling and increase community knowledge about zero waste-based organic<br>and inorganic waste processing by making eco-enzyme and eco-bricks. The method in this<br>counseling is a lecture. This activity was attended by 15 people from Kampung Bakau<br>Serip, Sambau Village, Nongsa Sub-district, Batam City. The implementation was<br>conducted at Hang Tuah Posyandu on 15 May 2024. As a result of this counseling activity,<br>it was found that there was a difference in the participant's level of knowledge regarding<br>waste management, which can be seen from the pre-test and post-test results. Through this<br>activity, it is hoped that the community will be able to be more creative and innovative in<br>processing waste.</p> Ameliana Olifia Helwed Andryanti Rudmana Bunga Apriwati Sinaga Christy Heny Diana Br Samosir Rachmawati M Noer Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 58 64 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3756 Refleksi Akhir Tahun Program Sekolah Penggerak di Sekolah Dasar Wilayah Jakarta Barat https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3757 <p>ABSTRAK <br>Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan baru dalam sistem pendidikan di Indonesia yang<br>memberikan kebebasan dan keluwesan bagi guru untuk melakukan inovasi dalam proses<br>pembelajaran di kelas. Implementasi kurikulum ini membutuhkan pendampingan dan<br>evaluasi secara berkala untuk memastikan tujuan dan capaian pembelajaran dapat tercapai<br>dengan baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan<br>pendampingan refleksi akhir tahun bagi Kepala Sekolah dan Guru SD Program Sekolah<br>Penggerak di wilayah Jakarta Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi Kepala<br>sekolah dan Guru SD dalam merefleksikan praktik pembelajaran dengan Kurikulum<br>Merdeka selama satu tahun ajaran, mengidentifikasi tantangan dan kendala yang dihadapi,<br>serta menemukan solusi dan praktik baik yang dapat diterapkan. Program Sekolah<br>Penggerak merupakan sebuah Program dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)<br>yang merupakan Kurikulum baru pada Satuan Pendidikan. Dalam pelaksanaannya IKM<br>ini, tentu saja menemui beragam permasalahan dan kendala yang beragam yang dihadapi<br>tiap satuan Pendidikan yakni sekolah negeri yang berada di wilayah Jakarta Barat <br>Merujuk pada permasalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi, dalam implementasi<br>kurikulum paradigma baru, maka berdasarkan justifikasi pengusul bersama dengan mitra,<br>ditetapkan skala prioritas yang akan dilakukan pada saat ini adalah mengadakan<br>pendampingan dalam Refleksi Akhir Tahun (RAT) yakni menelusuri kendala, tantangan,<br>pencapaian, serta menyususn rencana tindak lanjut dalam Implementasi Kurikulum<br>Merdeka pada Tahun ke 2 nantinya. Metode yang digunakan adalah Pendampingan,<br>dengan melakukan refleksi diri, serta melakukan penyusunan Rencana Tindak Lanjut<br>(RTL). Sehingga diharapkan menghasilkan RTL Implenetasi Kurikulum Merdeka pada<br>tiap satuan Pendidikan. Pendampingan dilakukan secara bertahap dan kemudian dilakukan<br>refleksi, sekaligus berdiskusi menjawab keraguan yang ada pada tiap tahap </p> <p><br>ABSTRACT <br>The Merdeka Curriculum is a new policy in the education system in Indonesia that provides<br>freedom and flexibility for teachers to innovate in the learning process in the classroom.<br>The implementation of this curriculum requires regular assistance and evaluation to ensure<br>learning goals and outcomes can be achieved properly. One of the efforts made is to hold<br>year-end reflection mentoring activities for principals and elementary school teachers of<br>the Driving School Program in the West Jakarta area. This activity aims to assist school principals and elementary school teachers in reflecting on learning practices with the<br>Independent Curriculum for one school year, identifying challenges and obstacles faced,<br>and finding solutions and good practices that can be applied. The Driving School Program<br>is a program in the implementation of the Independent Curriculum (IKM) which is a new<br>curriculum in the Education Unit. In its implementation, this IKM, of course, encounters a<br>variety of various problems and obstacles faced by each education unit, namely state<br>schools in the West Jakarta area Referring to the problems that have been identified, in the<br>implementation of the new paradigm curriculum, based on the justification of the proposer<br>together with partners, a priority scale is determined at this time is to provide assistance<br>in Year-End Reflection (RAT), namely explore obstacles, challenges, achievements, and<br>follow up plans in the Implementation of the Independent Curriculum in Year 2 later. The<br>method used is Mentoring, by doing self-reflection, and preparing a Follow-up Plan (RTL).<br>So it is expected to produce RTL Implementation of the Independent Curriculum in each<br>Education unit. Assistance is carried out gradually and then reflection is carried out, as<br>well as discussing answering doubts that exist at each stage&nbsp;</p> Harlinda Syofyan Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 65 77 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3757 Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Penguatan Bullying Di SDN Palmerah 03 Pagi Jakarta Barat https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3758 <p>Abstract <br>School is one of the many places where bullying or bullying problems occur. Palmerah 03 Pagi State Elementary School is one of the schools whose students are not immune to cases of bullying. The State Elementary School (SDN) period is the initial period for children to adapt to their surrounding environment, and during this State Elementary School period children still have a tendency to imitate things that happen around them. Therefore, the aim of this activity is to provide knowledge and character development for participants who are students at SDN Palmerah 03 Pagi and find a model for preventing bullying through character education and the role of the school. Character education is an important role in shaping children's morals. <br>Through character education from an early age, it is hoped that we can produce a good, competent and dignified generation of the nation. The results of the activities that have been carried out are changes in awareness, knowledge and attitudes that show the prevention of bullying. Previously, many students still didn't know what bullying was. After being exposed to bullying and how to prevent it, students became more careful not to engage in bullying </p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK <br>Sekolah merupakan satu diantara banyaknya tempat yang banyak terjadi masalah perundungan atau bullying. Sekolah Dasar Negeri Palmerah 03 Pagi merupakan salah satu sekolah yang siswanya tidak luput dari kasus bullying. Masa Sekolah Dasar Negeri (SDN) menjadi masa yang awal bagi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar, dan pada masa Sekolah Dasar Negeri ini anak-anak masih memiliki kecenderungan meniru hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan serta pembinaan karakter bagi peserta yang merupakan siswa-siswi SDN Palmerah 03 Pagi dan menemukan model pencegahan bullying melalui pendidikan karakter dan peran sekolah. Pendidikan karakter merupakan peranan penting dalam membentuk moral anak. Melalui Pendidikan karaker sejak dini diharapkan dapat mencetak generasi bangsa yang baik, berkompeten,dan bermartabat. Hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan adalah adanya perubahan kesadaran, pengetahuan dan sikap yang menunjukan pencegahan bullying. Dimana sebelumnya siswa masih banyak yang belum mengetahui apa itu bullying. Setelah dipaparkan mengenai bullying dan cara pencegahannya, para siswa menjadi lebih berhati hati<br>untuk tidak melakukan bullying</p> Realita Day Sitanggang arlinda Sofyan Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 78 87 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3758 Pendampingan Pembuatan Legalitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3759 <p>ABSTRAK <br>Legalitas usaha merupakan suatu hal yang sangat penting, dengan adanya legalitas usaha, suatu kegiatan usaha dapat terlindungi, dinyatakan legal, serta dapat diakui oleh masyarakat umum. Pendampingan dalam pembuatan legalitas usaha ini ditujukan kepada pihak UMKM yang belum mempunyai legalitas usaha. UMKM yang terpilih dalam pendampingan ini yaitu, UMKM Elinco yang bergerak di bidang penjualan makanan, khususnya masakan rumahan berlokasi di Kantin Basement Gedung 1, Universitas Pradita. Faktor yang mempengaruhi para pelaku usaha tidak mengutamakan pembuatan legalitas usaha terlebih dahulu yaitu, kurangnya modal dan kurangnya pengetahuan serta kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya legalitas usaha. Beberapa dokumen pendampingan legalitas usaha yang akan dibuat oleh Tim yaitu, Nomor Induk Berusaha (NIB), HaKI, dan material promosi usaha dengan pembuatan Instagram serta Google Business Review. Sedangka metode yang dilakukan adalah metode kualitatif dengan sumber data primer. Tahapan awal yang dilakukan dalam proses pendampingan yaitu, dengan meminta persetujuan kepada pihak UMKM Elinco, hal tersebut dikarenakan proses pendampingan legalitas usaha memerlukan data pribadi sebagai pemenuhan syarat di setiap pembuatan dokumen legalitas usaha. Setelah mendapatkan persetujuan, Tim mulai memproses pembuatan dokumen legalitas usaha yang sudah direncanakan sebelumnya, dan pembuatan legalitas usaha yang sudah terselesaikan<br>dengan baik yaitu, Nomor Induk Berusaha (NIB) dan promosi usaha melalui Instagram, sedangkan yang lainnya masih dalam proses. </p> <p><br>ABSTRACT <br>The legality of a business is very important. With business legality, a business activity can be protected, declared legal, and recognized by the general public. Assistance in creating this business legality is aimed at MSMEs that do not yet have business legality. The selected MSME for this assistance is Elinco MSME, which operates in the food sales sector, specifically homemade cuisine located at the Basement Canteen of Building 1, Pradita University. Factors that influence business actors not to prioritize the creation of business legality first include a lack of capital and a lack of knowledge and awareness of the importance of business legality. Some of the business legality assistance documents that will be created by the Team include the Business Identification Number (NIB), Intellectual Property Rights (IPR), and business<br>promotion materials by creating an Instagram account, also Google Business Review The method used is a qualitative method with primary data sources. The initial stage in the assistance process is to obtain approval from Elinco MSME, as the business legality assistance process requires personal data to fulfill the requirements for each business legality document creation. After obtaining approval, the Team starts processing the business legality documents that were previously planned. The business legality documents that have been successfully completed are the Business Identification Number (NIB) and business promotion through Instagram, while the others are still in the process. &nbsp;</p> Prima Asti Winanti Liliana Keisya Alayah Putri Audrey Callista Candra Budi Setiawan Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 88 95 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3759 Keterampilan entrepreneurship, pelatihan ecoenzyme & hidroponik guna mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/MediaAbdimas/article/view/3760 <p>ABSTRAK</p> <p>Pengembangan kemandirian ekonomi masyarakat merupakan aspek penting dalam upaya <br>meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan sosial ekonomi di tingkat lokal. Dalam konteks ini,<br>keterampilan entrepreneurship, pelatihan ecoenzyme, dan hidroponik telah diidentifikasi sebagai alat yang efektif untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola usaha mereka sendiri secara berkelanjutan. Namun, tantangan-tantangan yang dihadapi oleh mitra dan peserta pelatihan dalam mengimplementasikan keterampilan dan praktik-praktik ini seringkali menjadi hambatan dalam mencapai tujuan kemandirian ekonomi yang diinginkan. Studi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang implementasi keterampilan entrepreneurship, pelatihan ecoenzyme, dan hidroponik dalam konteks pembangunan kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui pendekatan kualitatif yang melibatkan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen, kami mengeksplorasi pengalaman mitra dan peserta pelatihan dalam menghadapi tantangan dan mengatasi hambatan dalam mengembangkan usaha mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan entrepreneurship memberikan fondasi yang kuat bagi mitra dalam merancang dan<br>mengelola usaha mereka sendiri, sementara pelatihan ecoenzyme dan hidroponik memberikan<br>wawasan dan praktik-praktik yang berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan<br>produksi pangan. Meskipun demikian, sejumlah tantangan seperti keterbatasan akses terhadap sumber daya, manajemen waktu, dan kesadaran lingkungan tetap menjadi hambatan yang signifikan bagi kesuksesan program-program ini. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya pendekatan yang holistik dan terintegrasi dalam pengembangan program kemandirian ekonomi masyarakat. Diperlukan dukungan yang berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pengembangan keterampilan dan praktik-praktik berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa program-program seperti ini dapat berkontribusi secara signifikan dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan lingkungan masyarakat di tingkat lokal. Abstrak ini memberikan gambaran singkat tentang tujuan, metode, temuan, dan implikasi dari jurnal tersebut. Ini membantu pembaca untuk memahami esensi dari penelitian yang dilakukan dan pentingnya topik tersebut dalam konteks pengembangan ekonomi masyarakat. <br><br></p> <p>ABSTRACT</p> <p>Developing community economic independence is an important aspect in efforts to improve <br>welfare and socio-economic resilience at the local level. In this context, entrepreneurship skills,<br>ecoenzyme training, and hydroponics have been identified as effective tools for strengthening<br>community capacity in managing their own businesses sustainably. However, the challenges faced by partners and trainees in implementing these skills and practices often become obstacles in achieving the desired goal of economic independence. This study aims to dig deeper into the implementation of entrepreneurship skills, ecoenzyme training, and hydroponics in the context of developing community economic independence. Through a qualitative approach involving participant observation, in-depth interviews, and document analysis, we explored the experiences of partners and trainees in facing challenges and overcoming obstacles in developing their businesses. The research results show that entrepreneurship skills provide a strong foundation for partners in designing and managing their own businesses, while ecoenzyme and hydroponic training provides insight and sustainable practices in natural resource management and food production. However, a number of challenges such as limited access to resources, time management, and environmental awareness remain significant obstacles to the success of these programs. The implication of these findings is the need for a holistic and integrated approach in developing community economic independence programs. Continuous support is needed from various parties, including government, educational institutions and the private sector, to create a<br>supportive environment for the development of skills and sustainable practices for the community. Thus, it can be hoped that programs like this can contribute significantly to strengthening the economic and environmental resilience of communities at the local level. This abstract provides a brief overview of the aims, methods, findings, and implications of the journal. It helps readers to understand the essence of the research conducted and the importance of the topic in the context of economic development of society.&nbsp;</p> Putri Sarirati Yenny Budiasih M. Anno Zuhrias Haspul Naser Dwi Mahroji Copyright (c) 2024-10-14 2024-10-14 3 3 96 101 10.37817/mediaabdimas.v3i3.3760