Peran Media Sosial Dalam Membangun Citra Destinasi Pariwisata Di Indonesia
Abstract
Teknologi digital sudah mengubah cara orang berkomunikasi serta mempromosikan pariwisata. Media sosial misalnya Instagram, TikTok, Facebook, serta YouTube kini menjadi platform penting untuk menyebarkan informasi, membentuk persepsi publik, dan memengaruhi keputusan wisatawan. Penggunaan media sosial menjadi strategi penting untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia yang kaya akan potensi dan menarik minat turis dalam serta luar negeri. Tujuan dari studi ini aialah untuk melihat bagaimana konten media sosial yang digunakan untuk mempromosikan destinasi wisata mempengaruhi persepsi khalayak tentang destinasi tersebut. Media sosial menawarkan banyak peluang, tetapi juga menghadirkan masalah, seperti manajemen reputasi serta penanggulangan krisis. Destinasi harus menggunakan metode manajemen kontekstual seperti pemantauan langsung, persiapan untuk menangani situasi darurat, serta upaya untuk menjalin relasi yang positif dengan klien. Destinasi diharuskan selalu beradaptasi dengan dinamika yang berubah sambil memanfaatkan peluang media sosial. Penelitian ini memperluas penerapan Agenda Setting Theory dan Destination Image Theory ke dalam ranah digital dan visual. Ini menunjukkan bahwa persepsi destinasi tidak hanya dibentuk oleh frekuensi paparan, tetapi juga oleh kualitas narasi, afeksi visual, dan kepercayaan terhadap sumber informasi. Kontribusi ini memperkaya literatur komunikasi pariwisata dalam konteks negara berkembang seperti Indonesia. Pendekatan yang diadopsi pada penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Penelitian ini menerapkan metode penelitian fenomenologi mengingat metode fenomenologi terbukti efektif untuk menggali persepsi wisatawan terhadap media sosial dan konten pariwisata. Penelitian ini melibatkan 1 orang Key Informant serta 6 Informant untuk menganalisis konten media sosial dalam membangun citra destinasi pariwisata di Indonesia. Teknik yang diterapkan dalam validasi data yaitu triangulasi sumber. Validasi data dengan triangulasi sumber memperkuat keandalan temuan dalam konteks sosial yang kompleks. Pendekatan ini dapat menjadi rujukan bagi penelitian komunikasi digital lainnya yang berfokus pada pengalaman subjektif, di luar sekadar metrik digital. Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengguna media sosial terhadap suatu destinasi wisata sangat dipengaruhi oleh kekuatan konten visual dan narasi emosional. Visualisasi yang estetik, cerita yang menyentuh, serta keaslian dalam penyampaian membuat pengguna merasa lebih terhubung dengan destinasi yang ditampilkan, sehingga membentuk citra yang kuat dan positif. Elemen konten yang paling berpengaruh dalam membangun citra destinasi meliputi foto dan video berkualitas tinggi, narasi yang tulus, penggunaan hashtag, serta informasi yang informatif dan inspiratif. Kombinasi ini tidak hanya memperkuat ketertarikan wisatawan, tetapi juga membentuk ekspektasi dan imajinasi mereka terhadap pengalaman wisata. Peran pelaku komunikasi digital, seperti influencer dan akun resmi, terbukti saling melengkapi. Influencer yang jujur dan komunikatif memberikan kedekatan emosional dan pengalaman personal, sementara akun resmi memberi informasi valid dan formal. Sinergi antara keduanya membentuk citra destinasi yang lebih kredibel dan menjangkau audiens yang lebih luas