Peran Fear Of Missing Out dan Adiksi Media Sosial Terhadap Phubbing Remaja Akhir Pengguna TikTok
Abstract
Penelitian ini bertujuan agar memahami peran fear of missing out (FoMO) dan adiksi media sosial sebagai
variabel independen terhadap perilaku phubbing sebagai variabel dependen pada remaja akhir pengguna
TikTok di Jakarta. Metode penelitian memakai pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linear sederhana
dan berganda melalui aplikasi JASP 0.18.1.0. Populasi penelitian adalah remaja berusia 18–22 tahun yang
aktif menggunakan TikTok, dengan sampel berjumlah 185 responden yang dipilih menggunakan teknik
purposive sampling. Instrumen penelitian meliputi skala phubbing, skala fear of missing out, dan skala adiksi
TikTok. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa fear of missing out berperan positif serta
signifikan terhadap perilaku phubbing dengan nilai R² = 0,696 (p < 0,001). Adiksi media sosial juga berperan
positif dan signifikan terhadap perilaku phubbing dengan nilai R² = 0,723 (p < 0,001). Secara simultan, fear
of missing out dan adiksi media sosial berkontribusi terhadap perilaku phubbing dengan nilai R² = 0,779 (p
< 0,001). Hal ini menunjukkan bahwa 77,9% variabilitas perilaku phubbing dapat dijelaskan secara simultan
oleh fear of missing out dan adiksi media sosial. Secara rinci, kontribusi fear of missing out sebesar 5,6%,
sedangkan adiksi media sosial memberikan kontribusi sebesar 72,3%. Sementara itu, 22,1% sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor
psikososial seperti fear of missing out dan adiksi media sosial berpengaruh kuat terhadap terbentuknya
perilaku phubbing pada remaja akhir pengguna TikTok di era digital.
Kata kunci : Fear Of Missing Out (FoMO), Adiksi Media Sosial, Phubbing, TikTok, Remaja Akhir