Representasi Peran Ayah Dalam “Film Ngeri-Ngeri Sedap”
Abstract
Film Ngeri-Ngeri Sedap (2022) karya Bene Dion Rajagukguk menawarkan representasi yang kaya
dan kompleks mengenai figur ayah dalam konteks keluarga Batak modern. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis representasi peran ayah yang diperankan oleh karakter Sahat Simatupang.
Metode yang digunakan adalah analisis naratif dan semiotik untuk mengurai tanda-tanda visual,
dialog, dan alur cerita yang membangun karakter tersebut. Temuan penelitian mengungkapkan
kontradiksi yang mendalam dalam representasi peran ayah. Di satu sisi, ayah digambarkan sebagai
sosok yang otoriter, kaku, dan berpegang teguh pada adat istiadat (nilai-nilai hamoraon, hagabeon,
hasangapon) sebagai bentuk otoritas tradisionalnya. Namun, di sisi lain, film ini justru secara
simultan mendekonstruksi otoritas tersebut dengan menampilkan sisi kerentanan, ketakutan, dan
kegelisahan sang ayah sebagai manusia biasa. Kontradiksi ini mencapai puncaknya dalam tindakantindakan
ayah yang justru melanggar norma yang ia perjuangkan, semua dilakukan atas dasar cinta
dan keinginan untuk mempersatukan keluarga. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa Ngeri-
Ngeri Sedap berhasil mempresentasikan sebuah paradoks: sosok ayah tidak lagi ditempatkan sebagai
figur yang monolitik dan sempurna, tetapi sebagai individu yang rapuh yang otoritasnya justru
diperkuat dan dianggap manusiawi precisely karena pengakuan atas kelemahan dan kontradiksi
dalam dirinya. Film ini merepresentasikan pergeseran makna keayahan dari sebuah otoritas mutlak
menuju otoritas yang empatik dan manusiawi.
Kata kunci : Representasi, Peran Ayah, Keluarga, Otoritas, Kerentanan, Ngeri-Ngeri Sedap.