Emotional Intelligence Sebagai Mediator antara Personality Traits dan Social Support terhadap Psychological Well Being Pada Warga Binaan Pemasyarakatan Penyalahgunaan Napza pada Lapaz Wanita Kelas IIA Pondok Bambu
Abstract
Di Indonesia, Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif (NAPZA) telah
digolongkan sebagai tindak pidana luar biasa, yang berdampak terjadinya overkapasitas disejumlah
Lembaga Pemasyarakatan. Kondisi ini membuat WBP penyalahgunaan NAPZA rentan terhadap
masalah Psychological Well-being, yang mendorong pentingnya penelitian untuk mengidentifikasi
Psychological Well-being, Emotional Intelligence, Personality trait dan Social Support pada warga
binaan pemasyarakatan penyalahgunaan NAPZA di Lapas Wanita kelas IIA Pondok Bambu.
Sampel penelitian ini berjumlah 140 responden. Instrument yang digunakan adalah terjemahan dari
versi 18 item Skala Ryff’s psychological well-being Swedia (Garcia dan Siddiqui, 2009), Instrumen
Emotional diterjemahkan dari skala Trait Meta-Mood Scale oleh Fernández-Berrocal, Extremera,
& Ramos (2004), Big Fife IPIP-BFM-25 dari Akhtar, H. & Azwar, S. (2018), serta skala Social
Support yang dirumuskan berdasarkan teori yang dikemukakan Sarafino & Smith. Analisis yang
digunakan adalah analisis jalur untuk melihat apakah ada pengaruh variabel independen dan variable
mediator terhadap variabel Dependen. Berdasarkan analisis terdapat pengaruh dari Variable
independen ke Variabel dependen dan variable mediator, variabel mediator kepada variabel
dependen. Namun efek mediasi dari variabel mediator hanya memediasi variabel Personality Trait
ke psychological well-being dan tidak memediasi social support ke psychological well-being.
Kata kunci : Psychological Well-being, Emotional Intelligence, Personality trait dan Social
Support