PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA ENDEMIK DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  • Nurmala Berutu Universitas Negeri Medan
  • M. Farouq Ghazali Matondang,S.pd.,M.Sc Universitas Negeri Medan
  • Amos Andika Sihotang Universitas Negeri Medan
  • Dinda Aprilia Universitas Negeri Medan
  • Claurisa Tri Milda Purba Universitas Negeri Medan
  • Mulhady Putra Universitas Negeri Medan

Abstract

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki keanekaragaman hayati tinggi yang terbentuk dari variasi bentang alam vulkanik, karst, pesisir, dan perbukitan. Penelitian ini bertujuan menganalisis persebaran flora dan fauna di DIY, mengidentifikasi faktor ekologis yang memengaruhi distribusi spesies, serta mengevaluasi ancaman dan efektivitas konservasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan systematic literature review yang dipadukan dengan analisis spasial GIS untuk memetakan sebaran spesies berdasarkan karakteristik topografi, iklim, dan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kabupaten/kota memiliki spesies flora dan fauna khas, seperti Kepel dan Perkutut Jawa sebagai identitas provinsi, Salak Pondoh di Sleman, Mesoyi di Kulon Progo, serta Kera Ekor Panjang dan Lebah Madu di Gunung Kidul. Persebaran biota sangat dipengaruhi faktor ketinggian, curah hujan, ketersediaan air, dan tingkat fragmentasi habitat. DIY menghadapi ancaman serius berupa alih fungsi lahan, pertambangan karst, perburuan satwa liar, polusi, dan perubahan iklim yang menyebabkan penurunan kualitas habitat. Upaya konservasi dilakukan melalui pengelolaan kawasan lindung, restorasi ekosistem, dan pelibatan masyarakat melalui kearifan lokal. Penelitian ini menegaskan perlunya penguatan jaringan kawasan lindung, pemantauan biodiversitas berkelanjutan, serta integrasi data ekologis dalam perencanaan tata ruang daerah.
Kata kunci: keanekaragaman hayati, Yogyakarta, flora, fauna, konservasi, biogeografi, ekologi lanskap.

Published
2025-11-30