KETERKAITAN SKKNI TERHADAP PELATIHAN SEKTOR JASA KONSTRUKSI KHUSUS BIDANG TEKNOLOGI BETON PRACETAK PRATEGANG
Abstract
Industri Beton Pracetak merupakan industri berbasis manufaktur yang diharapkan menjadi tumpuan
industri konstruksi nasional. Industri beton pracetak pada semua tahapan mulai dari proses produksi beton ready
mix, proses moulding dan demoulding, penyimpanan dan tata letak komponen/elemen beton baik di pabrik maupun
di site sampai dengan transportasi hingga instalasi membutuhkan penanganan oleh tenaga kerja yang handal baik
dari keahlian maupun keterampilan ditunjang perilaku dan etika yang baik sesuai dengan jabatan kerja masingmasing
tenaga kerja. Untuk mengupayakan tersedianya tenaga kerja konstruksi bidang teknologi beton pracetak
yang memiliki kompetensi dan daya saing, sejak th 2010 telah dibuat SKKNI (Standard Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia) di bidang teknologi beton pracetak serta pelatihan tenaga kerja untuk tenaga kerja ahli maupun
terampil. Pelatihan teknologi beton pracetak ini senantiasa mengacu kepada SKKNI beton pracetak baik uji
pelatihan sampai dengan proses assessment untuk mendapatkan SKA (Sertifikasi Keahlian) dan SKTK (Sertifikasi
Keterampilan). Dari tahun ke tahun tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan SKA/SKTK
terus meningkat. Melalui metode wawancara dan kuisioner ke produsen dan pakar beton pracetak serta pengguna
jasa, penulis bermaksud menyampaikan bahwa ada keterkaitan antara SKKNI dan Pelatihan yang sangat
mempengaruhi pada pembinaan tenaga kerja.