Contiguity: Jurnal Psikologi https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/jurnalcontiguity <p>Contiguity: Jurnal Psikologi sebagai publikasi tulisan artikel ilmiah di bidang Psikologi baik Psikologi Klinis maupun Psikologi Industri.</p> <p>E-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20240209481336858">3032-6648</a></p> <p>P-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1180430345">1411-3627</a></p> Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat en-US Contiguity: Jurnal Psikologi 1411-3627 Gambaran Tingkat Perilaku Altruistik pada Siswa Kelas XI: Studi pada Sebuah Madrasah Aliyah Negeri https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/jurnalcontiguity/article/view/3839 <p>ABSTRAK<br>Perilaku altrustik dapat dipahami sebagai tindakan sukarela yang dilakukan seseorang atau<br>sekelompok orang untuk membantu orang lain, mungkin tanpa harapan apa pun selain<br>perasaan berbuat baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat<br>perilaku altruistik pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lumajang.<br>Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.<br>Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berdasarkan skala kepada 28 orang<br>siswa dengan teknik pengampilan sampel penelitian menggunakan teknik total sampling.<br>Berdasarkan penelitian didapat hasil berupa perilaku altruistik pada siswa kelas XI<br>Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lumajang mayoritas berada pada tingkat sedang (68%),<br>kemudian tingkat tinggi (18%), dan tingkat rendah (14%).</p> H Hasrian H Hasrian Hayatul Khairul Rahmat Copyright (c) 2024-06-28 2024-06-28 20 2 1 9 10.37817/jurnalcontiguity.v20i2.3839 Tingkat Resiliensi Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Lumajang Pasca Bencana Erupsi Gunung Semeru Tahun 2021 https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/jurnalcontiguity/article/view/3841 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat resiliensi pada siswa kelas X<br>Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lumajang pasca terjadinya erupsi Gunung Semeru pada<br>tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan<br>deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berdasarkan skala kepada<br>20 orang siswa dengan teknik pengampilan sampel penelitian menggunakan teknik total<br>sampling. Berdasarkan penelitian didapat hasil berupa resiliensi pasca bencana erupsi<br>Gunung Semeru pada tahun 2021 pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN)<br>Lumajang mayoritas berada pada tingkat sedang (60%), kemudian tingkat rendah (30%),<br>dan tingkat tinggi (10%).<br>Kata Kunci : Resiliensi; Siswa; Bencana.</p> Fitri Wulandari Hayatul Khairul Rahmat Copyright (c) 2024-06-28 2024-06-28 20 2 10 19 10.37817/jurnalcontiguity.v20i2.3841 Employee Performance ditinjau dari Leader Member Exchange https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/jurnalcontiguity/article/view/3842 <p>Dalam hubungan yang positif, komunikasi yang efektif dan dukungan emosional yang diberikan<br>oleh pemimpin dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan diri, dan komitmen anggota tim<br>terhadap pekerjaan. Selain itu, pemimpin yang terlibat dalam hubungan leader member exchange<br>yang baik cenderung memberikan kesempatan pengembangan keterampilan dan peluang karir<br>yang lebih besar kepada anggota tim, yang pada gilirannya meningkatkan kepuasan kerja dan<br>keterlibatan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Jenis penelitian ini<br>adalah penelitian kuantitatif korelasional, yang bertujuan menguji secara empirik hubungan<br>antara leader member exchange dengan employee performance. Penelitian ini melibatkan 54<br>dari 116 karyawan yang bekerja di PT “X” di kota Kudus yaitu sebuah perusahaan yang<br>bergerak di bidang fabrikasi dan Machining, dengan menggunakan tehnik random sampling.<br>Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan koefisien korelasi antara kedua variabel (rx1y)<br>sebesar 0,619 dengan tingkat signifikasi p sebesar 0,000 (p&lt;0,01). Hal ini menunjukkan adanya<br>hubungan positif yang sangat signifikan antara leader member exchange dengan employee<br>performance. Selain itu, diperoleh data sebanyak sebanyak 23% karyawan memiliki leader<br>member exchange pada kategori rendah dan 24% karyawan memiliki employee performance<br>pada kategori rendah pula. Oleh karena itu perusahaan dapat lebih meningkatkan kualitas<br>hubungan yang terbentuk antara pemimpin dan anggota tim (leader member exchange) untuk<br>dapat meningkatkan employee performance<br>Kata kunci : Karyawan, Kinerja, Hubungan pemimpin-anggota, Pemimpin</p> Noor Cholifah Iranita Hervi Mahardayani Copyright (c) 2024-06-28 2024-06-28 20 2 20 27 10.37817/jurnalcontiguity.v20i2.3842 Penerapan Konseling Kelompok Teknik Direktif untuk Meningkatkan Penerimaan Diri pada ODHA dI YKSS Jambi https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/jurnalcontiguity/article/view/3844 <p>Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang fundamental dan krusial bagi setiap individu di dunia.<br>Salah satu tantangan besar dalam kesehatan global, termasuk di Indonesia, adalah HIV/AIDS. Penyakit<br>ini mengancam sistem kekebalan tubuh, menyebabkan penurunan daya tahan tubuh tanpa ada obat yang<br>bisa menyembuhkan sepenuhnya, meskipun obat yang ada dapat memperlambat perkembangan HIV.<br>Stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) masih tersebar luas, sementara<br>ODHA harus menghadapi infeksi seumur hidup dan risiko penularan kepada orang lain. Penerimaan<br>diri menjadi kunci bagi ODHA untuk melihat masa depan dengan optimisme, melibatkan penerimaan<br>fisik, emosional, kepribadian, dan keterbatasan diri. Yayasan Kanti Sehati Sejati Jambi aktif dalam<br>advokasi ODHA, dengan konseling kelompok menggunakan teknik direktif sebagai pendekatan untuk<br>meningkatkan penerimaan diri ODHA. Penelitian ini menggunakan quasi experimental dan<br>menunjukkan bahwa intervensi ini efektif meningkatkan kondisi mental positif dan penerimaan diri<br>ODHA, mempromosikan respons adaptif yang konstruktif. Kesulitan dalam menerima realitas penyakit<br>kronis dan stigma masyarakat berkontribusi pada rendahnya penerimaan diri ODHA.<br>Kata kunci : ODHA, Konseling kelompok, Teknik derektif, Penerimaan diri</p> Rahma Yuni Astuti Rilla Sovitriana Rilla Sovitriana Roza Elmanika Putri Copyright (c) 2024-06-28 2024-06-28 20 2 28 35 10.37817/jurnalcontiguity.v20i2.3844 Penerapan Terapi Realitas dengan Teknik WDEP untuk Meningkatkan Harga Diri Pada Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Jakarta https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/jurnalcontiguity/article/view/3845 <p>Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 di Jakarta menampung penyandang masalah<br>kesejahteraan sosial (PMKS) yang mengganggu ketertiban masyarakat. Harga diri rendah<br>didefinisikan sebagai perasaan bahwa Anda tidak berharga, tidak berarti, dan tidak berdaya karena<br>evaluasi negatif diri sendiri yang berlangsung lama dan berkelanjutan. Studi ini bertujuan untuk<br>mengetahui seberapa efektif terapi realitas WDEP terhadap harga diri rendah WBS di PSBI Bangun<br>Daya 2 Jakarta. Untuk penelitian ini, metode quasi-experimental digunakan, di mana pre-test dan<br>post-test dirancang untuk kelompok kontrol. Metode purposive sampling digunakan untuk memilih<br>sampel penelitian yang memenuhi kriteria yaitu pengamen jalanan berusia 18 hingga 25 tahun.<br>Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa konseling kelompok yang dilakukan dengan teknik<br>terapi realitas WDEP menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam mengatasi masalah harga diri<br>rendah yang dialami pengamen jalanan. Peningkatan ini ditunjukkan dengan peningkatan skor pretest<br>dari 30,8 menjadi 47,4 pada post-test, yang diukur dengan skala harga diri yang dikembangkan<br>oleh Coopersmith Self-Esteem Inventory (CSEI) menunjukkan terjadi perubahan yang agak<br>signifikan sebesar 54%.<br>Kata Kunci: Harga diri rendah, Terapi Realitas dengan Teknik WDEP, Warga Binaan Sosial</p> Wenny Acnashinta Ciptadi Copyright (c) 2024-06-28 2024-06-28 20 2 36 44 10.37817/jurnalcontiguity.v20i2.3845 PENERAPAN TERAPI REALITAS TEKNIK WDEP UNTUK MENGATASI KECEMASAN PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LAPAS KELAS IIA PEKANBARU https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/jurnalcontiguity/article/view/3846 <p>Narapidana kasus narkotika adalah seseorang yang dijatuhi hukuman pidana oleh pengadilan<br>disebabkan karena menyalahgunakan narkotika, sehingga harus dipisahkan dari lingkungannya<br>dalam kurun waktu tertentu. Kondisi ini menyebabkan mulai timbul masalah psikologis seperti<br>kecemasan dan depresi. Kecemasan merupakan perasaan subyektif mengenai ketegangan mental<br>yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau<br>tidak ada rasa aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan terapi realitas<br>dengan teknik WDEP dalam mengatasi kecemasan pada kelompok WBP di Lapas Kelas IIA<br>Pekanbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental (pre-test dan post-test<br>design with control group). Sampel penelitian dipilih dengan purposive sampling dengan kriteria<br>memiliki gejala kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan persentase kecemasan<br>sebesar 37% pada rata-rata WBP berdasarkan hasil pre-test dan post-test menggunakan skala<br>Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hal ini memperkuat kesimpulan bahwa intervensi terapi<br>realitas dengan teknik WDEP memberikan dampak positif dalam mengurangi kecemasan warga<br>binaan pemasyarakatan di Lapas Kelas IIA Pekanbaru.<br>Kata kunci : Kecemasan, Terapi Realitas Teknik WDEP, Warga Binaan Pemasyarakatan</p> Eneng Eneng Rilla Sovitriana Wenny Acnashinta Ciptadi Copyright (c) 2024-06-28 2024-06-28 20 2 45 53 10.37817/jurnalcontiguity.v20i2.3846 PENERAPAN TERAPI REALITAS TEKNIK WDEP UNTUK MENGATASI KECEMASAN PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN MENJELANG MASA PEMBEBASAN DI LAPAS KELAS 1 BANDAR LAMPUNG https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/jurnalcontiguity/article/view/3847 <p>Kecemasan adalah suatu perasaan dimana seseorang merasa tidak nyaman dan<br>ketakutan pada suatu keadaan di masa mendatang. Kecemasan bisa dirasakan juga oleh<br>para warga binaan pemasyarakatan menjelang masa pembebasan diakibatkan oleh status<br>sebagai mantan warga binaan pemasyarakatan, sehingga individu merasa malu dan<br>khawatir kehilangan perannya didalam masyarakat maupun keluarga. Para Warga binaan<br>pemasyarakatan menjelang masa pembebasan mengalami gejala kecemasan yang negatif<br>seperti : perasaan tertekan, perasaan khawatir, kesulitan berkonsentrasi, takut, lelah,<br>gangguan tidur dan perasaan tidak aman. Untuk mengatasi gejala kecemasan yang dialami<br>para WBP dibantu menggunakan terapi realitas dengan teknik WDEP yang dilakukan<br>sebanyak 10 sesi. Hasil pengukuran kecemasan menggunakan skala Hamilton Anxiety<br>Rating Scale (HARS) dalam bentuk pre-test dan post-test sehingga menghasilkan temuan<br>adanya penurunan tingkat kecemasan yang dimiliki oleh WBP sebesar 45% dari kategori<br>sedang menjadi ringan.<br>Kata kunci : Kecemasan, Terapi Realitas Teknik WDEP, Warga Binaan<br>Pemasyarakatan.</p> Anis Isfia Rilla Sovitriana Wenny Acnashinta Ciptadi Copyright (c) 2024-06-28 2024-06-28 20 2 54 61 10.37817/jurnalcontiguity.v20i2.3847 Penerapan Terapi Realitas Teknik WDEP Untuk Meningkatkan Self Efficacy Penyandang Disabilitas Fisik Di Mitra Masyarakat Inklusif Bengkulu https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/jurnalcontiguity/article/view/3848 <p>Mitra Masyarakat Inklusif (MMI) adalah salah satu lembaga yang melaksanakan kegiatan<br>pendampingan dan pemberdayaan penyandang disabilitas. Salah satu program yang<br>dikembangkan adalah Difabelpreneur Center MMI. Tujuan dari lembaga ini adalah untuk<br>memberdayakan dengan memberi pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat tubuh<br>agar mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, selama<br>menjalankan kegiatan keterampilan para penyandang disabilitas fisik terkhusus akibat<br>kecelakan tidak mengikuti program yang ada sehingga tujuan yang ingin dicapaipun tidak<br>terwujud. Seletah di lakukan pemeriksaan psikolgi dengan wawancara klinis, observasi,<br>tes psikologi dan pemberian General Self Efficacy Scale (GSES) dari Schwarzer &amp;<br>Jerusalem (1995), diketahui bahwa beberapa anggota dari MMI ini memiliki Self Efficacy<br>yang cenderung sedang dan rendah, sehingga tidak yakin terhadap kemampuan dirinya.<br>Setelah dilakukan penerapan terapi realitas kelompok teknik WDEP, didapatkan<br>munculnya keyakinan pada diri klien, optimis, berpikir lebih realistis, dan lebih rajin.<br>Kata Kunci : Self Efficacy, General Self Efficacy Scale, Terapi Realitas, Teknik<br>WDEP</p> Vanika Oktia Rilla Sovitriana Copyright (c) 2024-06-28 2024-06-28 20 2 62 71 10.37817/jurnalcontiguity.v20i2.3848