Membangun Komunikasi Publik yang Efektif

  • Achmad Mucharam Universitas Persada Indonesia YAI

Abstrak

Komunikasi serba hadir dalam kehidupan manusia dalam banyak konteks. Komunikasi bisa dilakukan siapa saja, kapan saja, dan kepada siapa saja, dengan beragam saluran, dan tujuan tertentu. Fenomena komunikasi publik, terutama dari kalangan elit, menjadi perhatian masyarakat karena banyak ketidakkonsisenan pesan yang disampaikan dengan kenyataan. Pemberitaan oleh media massa yang memuat narasi elit mengenai isu penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden, harga minyak goreng, toa masjid dan azan merupakan beberapa fenomena komunikasi publik yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Secara umum dikatakan bahwa komunikasi publik yang dilakukan elit mengenai isu tersebut tidak terencana dan tidak terukur, sehingga menimbulkan efek yang tidak diharapkan bahkan merugikan. Komunikasi memang bisa dilakukan siapa saja, tapi komunikasi yang dilakukan seseorang, yang mempunyai pengaruh sosial yang kuat di masyarakat atau disebut elit, harus didukung kemampuan mengelola diri menjadi komunikator yang baik. Hal ini dikarenakan dalam komunikasi publik, sumber atau komunikator memiliki pengaruh yang besar karena memegang kendali yang kuat dalam penentuan dan pengkemasan pesanĀ  dan bagaimana distribusi pesan tersebut. Kompetensi komunikasi menjadi aspek penting dalam membangun komunikasi publik yang efektif. Kompetensi komunikasi ditumbuhkan dengan kemampuan mengelola diri oleh komunikator. Secara operasional kompetensi komunikasi mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi kecakapan (ability) pelaksanaan dan dimensi kualitas (quality) komunikasi. Sehingga pada intinya konsep kompetensi komunikasi mencakup keterampilan komunikasi dengan menampilkan kepatutan perilaku dan efektivitas dalam interaksi sosial dengan disertai tangung jawab.

Diterbitkan
2022-05-03