KELOMPOK PEMUDA PENGELOLA BAHAN BAKAR BRIKET DAUN KERING DI DESA BOJONGKULUR, KABUPATEN BOGOR
Abstract
Sebagian besar masyarakat masih sangat tergantung dengan bahan bakar minyak
(BBM) seperti minyak tanah untuk keperluan memasak. Sementara kayu bakar bukan lagi
sebagai pilihan utama karena dianggap kurang efektif untuk keperluan memasak yang
cepat. Sedangkan penggunaan gas LPG bagi masyarakat masih belum merata karena
dianggap masih barang mewah, khususnya masyarakat ekonomi bawah. Di sisi lain,
sampah daun-daun kering yang melimpah di lingkungan masyarakat kurang dapat
termanfaatkan. Berdasarkan unsur kimianya, setiap daun atau rumput mengandung unsur
karbon dan air. Ketika daun-daun sudah mulai menguning kemudian mengering maka
kadar air dalam daun sudah berkurang sehingga akan lebih mudah untuk dibakar dan
dijadikan arang. Arang dedaunan tersebut dapat dijadikan bahan bakar alternatif yang
murah dan mudah didapat. Oleh karena terbuat dari sampah maka bahan bakar alternatif
tersebut diberi nama Briket Sampah. Dengan dasar inilah kami bekerjasama dengan
Kelurahan Bojong Kulur mengadakan pelatihan pemanfaatan daun kering untuk briket
sampah sebagai bahan bakar untuk Ibu-Ibu PKK. Tujuan adanya pelatihan ini antara lain
meningkatkan wawasan dan keterampilan masyarakat untuk mengelola sampah daun
kering menjadi bahan bakar briket, meningkatkan kemandirian dan perekonomian
masyarakat dengan menghemat biaya dari pembelian bahan bakar LPG dan berwirausaha
briket sampah kepada tetangga terdekat.