FLEXING DAN IDENTITAS DIRI: MEMBANGUN KESADARAN SOSIAL DI KALANGAN REMAJA

  • Poerwaningroem Lestari Soeryowati Universitas Mercu Buana
Keywords: flexing, identitas diri, media sosial, kesadaran sosial, remaja

Abstract

Era cyber culture telah membawa perubahan signifikan dalam cara remaja membentuk identitas diri dan berinteraksi
sosial. Salah satu fenomena yang muncul adalah flexing, yaitu perilaku memamerkan kekayaan, pencapaian, atau gaya
hidup mewah melalui media sosial untuk mendapatkan pengakuan. Perilaku ini, jika tidak disikapi dengan bijak, dapat
memicu tekanan sosial, kecemasan, serta pembentukan identitas semu di kalangan remaja. Program Pengabdian
kepada Masyarakat ini bertujuan untuk membangun kesadaran sosial dan memperkuat identitas diri yang otentik pada
siswa dan guru SMA & SMK di Kota Tangerang Selatan. Kegiatan dilakukan melalui pendekatan edukatif-partisipatif
dalam bentuk workshop interaktif, refleksi kelompok, serta pengembangan modul edukatif tentang flexing dan literasi
identitas diri. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap
risiko budaya digital serta menumbuhkan kemampuan mereka untuk mengekspresikan diri secara lebih sehat dan
sadar. Dukungan aktif dari mitra dan guru memberikan kontribusi signifikan terhadap keberhasilan kegiatan. Program
ini memiliki potensi untuk direplikasi dan dikembangkan menjadi model pembinaan karakter digital di sekolah.

Published
2025-11-03