Implementasi Bantuan Hidup Dasar Sebagai Pertolongan Pertama Penyelamatan Jiwa di Desa Segeran Kabupaten Indramayu

  • Bachtiar Efendi
  • Winani Winani
  • Gilar Wisnu Hadi

Abstract

Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, merupakan wilayah yang memiliki
potensi bencana alam seperti banjir dan kekeringan yang dapat memengaruhi kesehatan dan
keselamatan penduduk setempat. Bencana alam tidak hanya berdampak pada kerusakan
lingkungan dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kematian korban bencana berupa henti
napas dan henti jantung. Keadaan darurat akibat henti napas dan jantung dapat terjadi kapan saja,
baik saat bencana maupun dalam situasi sehari-hari. Sedangkan keadaan tersebut seringkali
ditemukan oleh masyarakat awam. Sedangkan prosentase tingkat keberhasilan penyelamatan jiwa
akibat kondisi tersebut bila diberikan Bantuan Hidup Dasar secara dini akan lebih tinggi. Oleh
karena itu, diperlukan penanganan yang cepat dan tepat untuk meningkatkan peluang keselamatan.
Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan tindakan awal yang dilakukan pada pasien dengan henti
jantung, henti napas, serta mencakup keterampilan penting seperti mengenali serangan jantung
mendadak, mengaktifkan sistem tanggap darurat, melakukan resusitasi jantung paru (CPR).
Pelatihan BHD sangat penting untuk dikuasai oleh masyarakat Desa Segeran, khususnya
perangkat desa, tokoh masyarakat, kader, dan anggota karang taruna. Melalui pengabdian
masyarakat ini, diharapkan mereka mampu merespons keadaan darurat dengan cepat dan efektif,
baik dalam situasi bencana maupun keadaan darurat sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan
peluang keselamatan korban henti jantung melalui tindakan yang tepat dan terlatih.

natural disasters such as floods and droughts, which can significantly affect the health and safety
of residents. Natural disasters not only cause environmental and infrastructural damage but also
result in fatalities, with conditions such as respiratory arrest and cardiac arrest being common
among disaster victims. These emergency situations can occur at any time, whether during a
disaster or in everyday life, and are often encountered by ordinary community members. The
success rate of saving lives in such situations is significantly higher when Basic Life Support (BLS)
is administered early. Therefore, swift and appropriate action is crucial to improve survival
chances. Basic Life Support (BLS) is an initial intervention for patients experiencing cardiac arrest
and respiratory arrest. It includes essential skills such as recognizing sudden cardiac arrest,
activating the emergency response system, and performing cardiopulmonary resuscitation (CPR).
Training in BLS is vital for the residents of Segeran Village, especially village officials, community
leaders, health cadres, and youth organization members. Through this community service
initiative, they are expected to respond to emergency situations quickly and effectively, both during
disasters and in daily emergencies, thereby increasing the chances of survival for cardiac arrest
victims through timely and trained actions.

 

Published
2024-10-24