PENERAPAN CUSTOMER PROFITABILITY ANALYSIS DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN BINATU
Abstract
Perusahaan binatu memiliki tiga kelompok pelanggan yaitu: hotel, perusahaan dan
counter. Dalam menghitung laba, perusahaan sulit untuk menilai kelompok
pelanggan mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan. Hal ini terjadi
karena perusahaan menghitung laba secara keseluruhan. Maka, customer
profitability analysis digunakan untuk menilai laba per kelompok. Lebih tepatnya
dengan customer classification matrix. Metode penelitian yang digunakan ialah studi
kasus. Hal ini memungkinkan untuk menyelidiki suatu kasus yang dapat memberikan
wawasan dalam proses menjelaskan bagaimana kasus tertentu terjadi. Hasil dari
penelitian ini ialah dari 3 kelompok pelanggan (hotel, perusahaan dan counter) yang
menggunakan jasa perusahaan binatu, hanya kelompok pelanggan hotel yang
memberikan keuntungan yaitu sebesar Rp 6.170.644.171 (masuk ke dalam carriage
trade). Sedangkan kelompok pelanggan perusahaan dan counter memberikan
kerugian terhadap perusahaan binatu masing-masing sebesar (Rp 38.375.920) dan
(Rp 216.491.576) yang masuk ke dalam bargain basement. Berdasarkan customer
classification matrix kelompok pelanggan hotel masuk ke dalam carriage trade yang
artinya pelanggan membutuhkan banyak biaya untuk melayani tetapi di sisi lain
bersedia membayar mahal untuk layanan mereka (memberikan pendapatan yang
tinggi bagi perusahaan) sedangkan kelompok pelanggan perusahaan dan counter
masuk ke dalam bargain basement yang artinya pelanggan tersebut memerlukan total
biaya yang lebih rendah daripada carriage trade namun membayar murah untuk jasa
yang didapatkan.