Representasi Kesadaran Gender dan Budaya Patriarki Jawa Melalui Analisis Naratif pada Film Kartini 2017

  • Muhammad Ainur Rizky Hidayatullah Al Huda Universitas Airlangga
  • Amara Bilqis Kinanti Universitas Airlangga
  • Erindah Dimisyqiyani Universitas Airlangga
  • Gagas Gayuh Aji Universitas Airlangga
  • Amaliyah Universitas Airlangga
  • Rizki Amalia Sinulingga Universitas Airlangga
Keywords: kesadaran gender, budaya patriarki Jawa, analisis naratif.

Abstract

Film berperan sebagai media visual yang kuat yang tidak hanya menghibur tetapi juga berfungsi
sebagai alat edukasi dan platform untuk refleksi sosial dan budaya, khususnya terkait isu kesadaran
gender. Film Kartini (2017) menggambarkan perjuangan historis Raden Adjeng Kartini melawan
budaya patriarki Jawa yang mengakar yang membatasi peran, kebebasan, dan akses pendidikan
perempuan. Karya sinematik ini menyoroti baik representasi simbolis maupun naratif tentang relasi
gender dalam masyarakat tradisional serta mengungkap kompleksitas emansipasi perempuan di
tengah keterbatasan budaya. Namun, penelitian-penelitian sebelumnya cenderung lebih berfokus
pada perlawanan pribadi dan sikap ideologis Kartini, sering kali mengabaikan analisis menyeluruh
terhadap strategi visual dan naratif film yang merepresentasikan kesadaran gender dan budaya
patriarki secara holistik. Penelitian ini bertujuan mengisi kekosongan tersebut dengan menggunakan
pendekatan analisis naratif kualitatif untuk mengeksplorasi bagaimana film Kartini membangun dan
menyampaikan kesadaran gender serta dinamika patriarki Jawa melalui alur cerita, pengembangan
karakter, dan mise-en-scène. Dengan mengintegrasikan teori sosial-budaya dan naratologi, studi ini
diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana representasi
sinematik berkontribusi memperluas kesadaran masyarakat tentang kesetaraan gender serta secara
kritis menantang norma patriarki dalam masyarakat Jawa. Temuan penelitian diharapkan dapat
mengembangkan diskursus dalam kajian media, representasi gender, dan kritik budaya, sekaligus
menegaskan relevansi film sebagai media perubahan sosial di Indonesia.

Film serves as a potent visual medium that not only entertains but also functions as an educational
tool and a platform for social and cultural reflection, especially regarding issues of gender
awareness. The 2017 film Kartini portrays the historical struggle of Raden Adjeng Kartini against
the entrenched Javanese patriarchal culture that restricts women's roles, freedoms, and access to
education. This cinematic work highlights both the symbolic and narrative depictions of gender
relations within a traditional society and sheds light on the complexities of female emancipation
amid cultural constraints. However, prior studies tend to concentrate predominantly on Kartini's
personal resistance and ideological stance, often overlooking a comprehensive analysis of the film's
visual and narrative strategies that represent gender consciousness and patriarchal culture in a
holistic manner. This research aims to fill this gap by employing a qualitative narrative analysis
approach to explore how the film Kartini constructs and conveys gender awareness and Javanese
patriarchal dynamics through its storyline, character development, and mise-en-scène. By
integrating socio-cultural theory with narratology, this study seeks to offer a nuanced understanding
of how cinematic representations contribute to broadening public awareness of gender equality and
critically challenge patriarchal norms in Javanese society. The findings are expected to advance
discourse in media studies, gender representation, and cultural critique, underscoring the relevance
of film as a medium for social change in Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2026-03-05
How to Cite
Muhammad Ainur Rizky Hidayatullah Al Huda, Amara Bilqis Kinanti, Erindah Dimisyqiyani, Gagas Gayuh Aji, Amaliyah, & Rizki Amalia Sinulingga. (2026). Representasi Kesadaran Gender dan Budaya Patriarki Jawa Melalui Analisis Naratif pada Film Kartini 2017. IKRAITH-EKONOMIKA, 9(1), 415-424. https://doi.org/10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5656