Representasi Dampak Psikologis Trauma dan Perlawanan melalui Karakter Tokoh Sahir Pada Film Dhoom 3
Abstrak
ABSTRAK
Trauma masa kecil dan konflik batin memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian dan perilaku seseorang, yang dapat menyebabkan perilaku destruktif. Namun, tidak semua orang yang mengalami traumatis atau konflik batin akan menunjukkan perilaku destruktif, terutama jika penanganannya dilakukan secara efektif dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak trauma masa kecil, konflik batin, dan pembentukan identitas melalui film Dhoom 3 (2013). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan menganalisis data primer berupa elemen cerita, dialog, dan ekspresi visual dari film, serta data sekunder dari literatur terkait trauma dan representasi media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter Sahir dipengaruhi oleh trauma masa kecil yang berakar pada ketidakadilan yang dialami ayahnya, sehingga memotivasinya untuk melakukan serangkaian perampokan bank sebagai bentuk perlawanan. Di samping itu, konflik batin Sahir memunculkan identitas ganda sebagai bentuk perlindungan diri. Film ini juga menggambarkan bagaimana trauma dapat mengubah pandangan terhadap keadilan dan moralitas, dimana tindakan destruktif dipandang sebagai wujud keadilan subjektif. Dampak psikologis tersebut menegaskan pentingnya mengelola konflik intrapersonal dan trauma secara konstruktif untuk mencegah perilaku maladaptif. Sebagai media pendidikan, film Dhoom 3 berkontribusi sebagai media edukatif dalam meningkatkan pemahaman publik terhadap isu kesehatan mental, yang sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) mengenai kesehatan dan kesejahteraan serta perdamaian dan keadilan.
ABSTRACT
Childhood trauma and inner conflict have a significant influence on the formation of a person's personality and behaviour, which can lead to destructive behaviour. However, not everyone who experiences trauma or inner conflict will exhibit destructive behaviour, especially if it is handled effectively and appropriately. This study aims to analyse the impact of childhood trauma, inner conflict, and identity formation through the film Dhoom 3 (2013). The research method used is a descriptive qualitative approach, analysing primary data in the form of story elements, dialogue, and visual expressions from the film, as well as secondary data from literature related to trauma and media representation. The results of the study show that Sahir's character was influenced by childhood trauma rooted in the injustice experienced by his father, motivating him to carry out a series of bank robberies as a form of resistance. In addition, Sahir's inner conflict gave rise to a dual identity as a form of self-protection. The film also illustrates how trauma can alter one's perspective on justice and morality, where destructive actions are perceived as a form of subjective justice. These psychological impacts emphasise the importance of constructively managing intrapersonal conflicts and trauma to prevent maladaptive behaviour. As an educational medium, the film Dhoom 3 contributes to increasing public understanding of mental health issues, which is in line with the Sustainable Development Goals (SDGs) on health and well-being, peace and justice.


