Penerapan Konsep Arsitektur Pintar Pada Bangunan Publik Dan Komersial

  • Ghozi Akbar Kusuma, Universitas Persada Indonesia Y.A.I
  • Adella Ghefanny Azzahra Universitas Persada Indonesia Y.A.I
  • Siti Sujatini Universitas Persada Indonesia Y.A.I
  • Euis Puspita Dewi Universitas Persada Indonesia Y.A.I

Abstrak

Arsitektur merupakan bidang ilmu yang membahas tentang perancangan bangunan, meliputi
perancangan, membangun keseluruhan lingkungan. Berdasarkan pandangan Vitruvius dalam
“De Architectura”, sebuah karya klasik yang masih relevan, sebuah struktur yang ideal
harus memenuhi tiga kriteria utama : keindahan/estetika (venustas), kekuatan (firmitas),
dan kegunaan/fungsi (utilitas). Dalam konteks kontemporer, arsitektur juga diharapkan
untuk mempertimbangkan aspek fungsional, estetika, dan psikologis, dengan fungsi
sebagai elemen yang secara intrinsik menggabungkan dua aspek yang lainnya, Berbeda
dengan Arsitektur Pintar adalah pengembangan konsep perancangan dapatmenghasilkan suatu
perancangan yang pintar. Contohnya seperti hal memiliki pengotomatisan pada bangunan yang
memintarkan bangunannya. Tetapi Arsitektur Pintar lebih dari sekedar pengotomatisan pada
bangunan, maksudnya Arsitektur pintar tidak hanya pada lingkup bangunan tetapi mencakup
ruang luar dan dalamnya. Smart building sudah dikembangkan selama tiga tahun terakhir, istilah
smart building tersebut mulai di kutip secara teratur, maka timbul sebuah kasus di semua aspek
lingkungan binaan. Seperti sensor pintar, bahan pintar, dan meter cerdas di dalam sebuah bangunan
komersialmaupun ruang publik, dalam meningkatkan kinerja kerja tinggi akan menjadi arsitektur
pintar, umumnya dipandang sebagai cerminan atau masa depan dari lingkungan maju di perkotaan.
Menuntut banyaknya fungsi dari sumber daya terbatas dan dengan peraturan membangun lebih
ketat.

Diterbitkan
2024-10-03