Upaya Peningkatan Kemudahan Transaksi dengan Penyuluhan Penggunaan Dompet Digital
Abstrak
ABSTRAK
Disrupsi teknologi perangkat lunak telah merambah ke berbagai lini kehidupan masyarakat, termasuk pada sektor transaksi keuangan digital. Namun demikian di masyarakat lapisan bawah masih terdapat masalah terkait penerapan uang digital tersebut. Permasalahan terkait transaksi uang digital masih menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan masyarakat di Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda Kalimantan Timur. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi antara lain masih minimnya pemahaman dan edukasi tentang keuntungan dan kemudahan menggunakan transaksi digital, kurangnya
kepercayaan terhadap keamanan dan privasi data dalam menggunakan layanan keuangan digital, dan juga preferensi personal atau budaya yang masih lebih memilih transaksi tunai. Untuk itu diperlukan upaya yang mengedukasi masyarakat supaya pemahaman mereka tentang transaksi dan keamanan digital dapat meningkat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi teknologi bagi masyarakat di Kelurahan Lok Bahu melalui penyuluhan dan pelatihan penggunaan aplikasi Dompet Digital. Tahap kegiatan terdiri dari
perencanaan dan analisis permasalahan mitra, observasi lapangan, penyuluhan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini telah memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat RT.25 dan RT.32 dengan total sebanyak 62 peserta. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan memberikan dampak positif bagi peningkatan kemampuan dan kemudahan transaksi keuangan digital di masyarakat RT.25 dan RT.32 Kelurahan Lok Bahu Samarinda Kalimantan Timur.
ABSTRACT
Digital financial transactions are only one area of life that has been disrupted by software technology. Nonetheless, problems with the use of digital money persist among lower societal strata. There are still issues with digital money transactions for the people in Lok Bahu Village, Sungai Kunjang District, Samarinda, East Kalimantan. Insufficient knowledge and education regarding the advantages and convenience of digital transactions, mistrust towards the security and privacy of data when utilizing digital financial services, and cultural or personal inclinations towards cash transactions are some of the contributing causes to this issue. To assist people in comprehending digital transactions and how security may be improved, public education efforts are therefore necessary. The purpose of this initiative is to increase the level of technical literacy in Lok Bahu Village by offering guidance and instruction regarding how to use the Digital Wallet application. Planning and partner problem analysis, field observations, counseling and training, monitoring, and evaluation are all included in the activity stage. With 62 participants, this program provided training and counseling to the residents of RT.25 and RT.32. According to monitoring and evaluation, the activity appears to have enhanced the capability and convenience of digital financial transactions in the RT.25 and RT.32 communities, Lok Bahu Village, Samarinda,
East Kalimantan.