Penerapan Terapi Realitas dengan Teknik WDEP untuk Meningkatkan Penerimaan Diri pada Pemuda Bermasalah Sosial di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 Tangerang Selatan
Abstract
Sesuai dengan permasalahan sosial remaja/pemuda di Jakarta didirikannya Panti Sosial yang bertujuan untuk merehabilitasi para Warga Binaan Sosial (WBS) remaja/pemuda agar bisa kembali ke dalam masyarakat. Namun pada saat rehabilitasi WBS memperlihatkan perilaku-perilaku yang negatif seperti: emosi labil, kurang mampu berpikir positif (berpikir negatif), sulit berkonsentrasi, peka terhadap kritikan dan perasaan iri, terlihat lemas dan mengantuk (karena sulit tidur pada malam hari). Fenomena perilaku negatif yang ditunjukkan oleh pemuda bermasalah sosial tersebut sesuai dengan pendapat Ryff (1989), bahwa penerimaan diri mereka rendah. Dijelaskan juga, penerimaan diri adalah bagaimana individu dapat menerima diri sendiri dan pengalamannya secara apa adanya baik dari segi positif maupun negatif. Untuk meningkatkan penerimaan diri pada WBS dibantu dengan terapi realitas dengan teknik WDEP yang dilakukan sebanyak 10 sesi. Hasil pengukuran penerimaan diri menggunakan USAQ dalam bentuk pre-test dan post-test sehingga menghasilkan temuan adanya perubahan penerimaan diri pada WBS dari rendah menjadi tinggi.