Subjective Well Being Wanita Terlantar Pada Era New Normal Pandemi Covid-19 di Panti Sosial Perlindungan Jakarta
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan dukungan sosial teman
sebaya dan optimisme dengan subjective well being pada wanita terlantar yang berada
di Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih. Jumlah sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah wanita terlantar di Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih yang
berjumlah 92 orang. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisa bivariate
correlation dan multivariate correlation dengan menggunakan SPSS for
windows. Teknik pengambilan sampel mengggunakan metode sampel jenuh
yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan menjadi
sampel. Pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan penyebaran
kuisioner mengenai dukungan sosial teman sebaya dan optimisme dengan subjective
well being. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan bivariate correlation,
diketahui hasil koefisien korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dengan
subjective well being sebesar r = 0,469 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05)
artinya terdapat hubungan positif antara dukungan sosial teman sebaya dengan
subjective well being dan hasil korelasi antara hubungan optimisme dengan
subjective well being sebesar r = 0,394 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05)
artinya terdapat hubungan yang positif antara optimisme dengan subjective well
being, sedangkan hasil analisis yang dilakukan dengan multivariate correation
hasil korelasi antara hubungan dukungan sosial dan optimisme dengan subjective well
being sebesar R = 0,507 dengan taraf signifikasi sebesar 0,000 (p<0,05) artinya
terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial teman sebaya dan optimisme
dengan subjective well being. Dimana berdasarkan hasil uji analisa regresi dengan
metode enter diperoleh nilai R2 = 0,257 yang menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial teman sebaya dan optimisme berkontribusi sebesar 25,7%
terhadap varibel subjective well being.