Memaafkan dan Resiliensi pada Emerging Adults yang mengalami Depresi
Abstract
Depresi pada emerging adulthood merupakan indikasi kegagalan dalam mengelola diri saat menghadapi
tantangan di masa muda. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan membangun sikap memaafkan
dan resilien terhadap peristiwa yang tengah dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
resiliensi dan memaafkan pada emerging adults yang mengalami depresi di fakultas psikologi di Kampus
X Jakarta. Sampel penelitian berjumlah 123 orang dengan tehnik census sampling. Pada penelitian ini
depresi merupakan dependent variable, resiliensi dan memaafkan merupakan independent variable.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan model skala likert, yaitu skala Beck
Depression Inventory, skala CD-RISC R, dan skala TRIM-18. Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan program JASP 0.16.3.0 for Windows. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa
memaafkan dan resiliensi berpengaruh terhadap depresi. Kontribusi memaafkan dan resiliensi terhadap
depresi yaitu sebesar 45,3%, artinya pengaruh resiliensi dan memaafkan terhadap depresi berlaku simultan,
dimana resiliensi berpengaruh dominan sebesar 43,8%. Ditemukan bahwa subyek laki-laki yang mengalami
depresi lebih resilien dibandingkan dengan perempuan. Sementara tidak terdapat perbedaan tingkat
memaafkan yang signifikan ditinjau dari jenis kelamin.