Optimasi Rute Distribusi BBM di SPBU Beririsan Wilayah Kabupaten Cikampek Menggunakan Anylogistix

  • Natasya Sondang Panjaitan Universitas Pertamina
  • Yelita Anggiane Iskandar Universitas Pertamina

Abstrak

PT Pertamina Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melakukan pengalihan 16 SPBU dari titik
pengiriman (supply) yang awalnya di Fuel Terminal Cikampek ke Integrated Terminal
Jakarta di Plumpang pada tahun 2022. Menyesuaikan perubahan ini, perusahaan ingin
mengetahui rute terbaik untuk pendistribusian BBM ke 16 SPBU beririsan tersebut dan
menentukan supply point yang tepat agar diketahui kebijakan yang tepat terkait penyaluran
BBM. Sebelumnya, proses pengiriman BBM dari Fuel Terminal Cikampek untuk 16 SPBU
beririsan tersebut belum pernah dipetakan dengan rute yang memperhatikan variabel
seperti jarak ataupun biaya sehingga untuk menjawab permasalahan tersebut maka pada
penelitian ini dilakukan penentuan rute optimal dengan membandingkan hasil optimasi
distribusi antara kedua supply point yaitu Fuel Terminal Cikampek dan Integrated
Terminal Jakarta Plumpang menggunakan model Capacitated Vehicle Routing Problem
with Time Windows (CVRPTW) dengan fitur Transportation Optimization (TO) pada
perangkat lunak Anylogistix. Hasil eksperimen setiap skenario dipengaruhi oleh batasanbatasan
yang telah ditetapkan sebagai parameter TO berupa alokasi permintaan yang
berbeda-beda. Skenario 2 menghasilkan total biaya bahan bakar yang paling optimal yang
mengalokasikan 5 SPBU ke Integrated Terminal Jakarta Plumpang, dan 11 SPBU lainnya
dipenuhi oleh Fuel Terminal Cikampek dengan total jarak tempuh sebesar 3.555,39 km,
dengan alokasi permintaan C1, C2, C4, C5, dan C12 ke Integrated Terminal Jakarta
Plumpang sedangkan C3, C6, C7, C8, C9, C10, C11, C13, C14, C15, dan C16 ke Fuel
Terminal Cikampek dengan total biaya bahan bakar sebesar US$ 447,3 atau setara dengan
Rp7.080.781. Selain itu, diketahui bahwa semakin banyak SPBU yang dipenuhi oleh Fuel
Terminal Cikampek, maka akan semakin besar jarak tempuh yang akan dilalui oleh
kendaraan dalam melakukan distribusi BBM. Penelitian juga menunjukkan bahwa jarak
tempuh tidak selalu berbanding lurus dengan biaya bahan bakar yang dikeluarkan.

Diterbitkan
2024-07-01