Seks dan Pariwisata: Fenomena Penginapan Terselubung di Songgoriti Kota Batu
Abstrak
Fenomena pariwisata di Songgoriti, Kota Batu, mengalami dinamika unik yang ditandai dengan
alih fungsi rumah tinggal menjadi villa atau penginapan, sebagian di antaranya digunakan untuk
praktik terselubung berkonotasi seksual. Kondisi ini menimbulkan urgensi penelitian, sebab di satu
sisi memberi peluang ekonomi bagi masyarakat, sementara di sisi lain memunculkan tantangan
sosial, moral, dan tata kelola destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap
konstruksi sosial masyarakat terhadap fenomena penginapan terselubung, sekaligus menelaah
implikasi ekonomi, sosial, dan budaya yang menyertainya. Metode penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif dengan teknik observasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi,
diperkuat analisis literatur berupa jurnal dan buku relevan lima tahun terakhir. Analisis data
dilakukan melalui tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan dengan menerapkan
triangulasi untuk menjamin validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi rumah
menjadi penginapan dipicu faktor ekonomi, perubahan pola konsumsi wisata, serta kebutuhan
wisatawan akan kenyamanan dan privasi. Faktor push pull pariwisata berperan penting dalam
menarik wisatawan, sementara paguyuban lokal berfungsi menjaga tata kelola meski belum
sepenuhnya efektif mengendalikan praktik terselubung. Dampak positif berupa penciptaan
lapangan kerja dan multiplier effect ekonomi diakui masyarakat, namun eksternalitas negatif juga
muncul seperti degradasi norma sosial, kenaikan harga lahan, dan paparan perilaku dewasa bagi
anak-anak. Penelitian ini berimplikasi pada perlunya strategi community based tourism,
komunikasi pemasaran beretika, serta kebijakan pengendalian pariwisata agar manfaat ekonomi
dapat terdistribusi tanpa mengorbankan modal sosial dan identitas budaya masyarakat Songgoriti.
Kata kunci : Seks dan pariwisata, Penginapan terselubung, Songgoriti, Alih fungsi rumah,
Konstruksi sosial

