Strategi Komunikasi Dalam Menangkal Isu Radikalisme
Abstract
Maraknya aksi terorisme di Indonesia menegaskan bahwa isu radikalisme semakin kompleks, termasuk keterlibatan perempuan sebagai pelaku. Padahal, perempuan memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam pencegahan radikalisme, terutama melalui pengasuhan dan pengaruh sosial di lingkungan terdekat. Kelompok Perempuan Pelopor Perdamaian, yang dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di berbagai provinsi, hadir untuk memperkuat upaya pencegahan radikalisme dari lingkup terkecil, yakni keluarga dan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi komunikasi tersebut dalam menghadapi isu radikalisme. Temuan penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dilakukan secara sistematis melalui tahapan riset, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pelaporan. Selain itu, kelompok ini merancang pesan anti-radikalisme secara halus dan adaptif, dengan menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan para anggotanya.

