Anonimitas Netizen di Media Sosial
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena deindividuasi di dunia maya,
khususnya di media sosial. Pertanyaan penelitiannya adalah mengapa netizen di media sosial
banyak melontarkan komentar kasar di media sosial tentang vaksin covid -19? Penelitian ini
menggunakan teori deindividuasi dari Gustav Le Bon metodenya deskriptif kualitatif untuk
menganalisis berbagai komentar dari netizen di akun Facebook dan You tube. Pengumpulan
data dilakukan pada periode November - Desember 2020. Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa fenomena deindividuasi terjadi di media sosial, terutama oleh netizen dengan akun
bukan nama sebenarnya atau menggunakan anonim. Sementara itu, netizen yang menggunakan
nama yang cukup jelas cenderung memberikan komentar yang lebih sopan. Fenomena ini
menunjukkan bahwa keberanian untuk menggunakan kata-kata kasar dengan mengabaikan
norma dan etika karena identitas mereka tidak diketahui oleh publik. Meski media telah
menyarankan untuk berkomentar dengan jelas, tetapi tidak ada sanksi yang diterapkan,
sehingga netizen memiliki kebebasan untuk berkomentar kasar dan merasa menjadi yang paling
benar. Kondisi anonimitas inilah yang menjadi dasar kurangnya kesadaran diri seseorang.