Refresentasi Perempuan Maskulin Dalam Film
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang representasi perempuan maskulin dalam film Seperti Dendam, rindu
harus dibayar tuntas, menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, serta mitos perempuan maskulin dalam film seperti dendam,
rindu harus dibayar tuntas. Dalam penelitian ini juga menggunakan teori semiotika konstruksi sosial oleh
Berger dan Luckma. Lalu beberapa konsep yang terkait dengan penelitian, seperti konsep komunikasi,
komunikasi massa, film, perempuan maskulin, dan makna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,
dengan menggunakan metode semiotik dan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data untuk penelitian ini adalah observasi, studi pustaka, dan sumber lain. Teknik keabsahan
data yang dugunakan adalah triangulasi metode triangulasi teori. Hasil dari kesimpulan penelitian, terdapat
makna denotasi, konotasi, mitos serta representasi perempuan maskulin yang digambarkan melalui karakter
Iteung, dan Jelita. Yang menunjukan karakter perempuan maskulin dan tidak ada salahnya memiliki sifat
maskulin walaupun ber-gender perempuan. Karena, selama ini perempuan dikonstruksi oleh masyarakat
menjadi sosok yang feminin Secara konstruksi sosial, maka film tersebut dapat membentuk realitas bahwa
perempuan tidak harus menjadi atau bersifat feminin, tapi perempuan juga bisa dan mampu untuk menjadi
atau bersifat maskulin.