Penerapan Terapi Realitas untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Orang Tua Korban Kekerasan Seksual di PPPAPPKB Fakfak

  • Rohayanti Pellupesi1 FPSI-UPI Y.A.I
  • Roza Elmanika Putri FPSI-UPI Y.A.I
  • Rilla Sovitriana FPSI-UPI Y.A.I
Kata Kunci: Penerimaan diri, terapi realitas, teknik WDEP, orang tua korban kekerasan seksual

Abstrak

Pengalaman sebagai orangtua dengan anak korban kekerasan seksual di Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kab. Fakfak –
Papua Barat yang dialami saat ini merupakan suatu pengalaman yang tidak menyenangkan bagi
mereka. Menjadi buah bibir di lingkungan dengan kondisi saat ini, di cap sebagai orangtua yang
gagal mendidik anak membuat mereka ada yang menarik diri dari lingkungan, menyembunyikan
anak korban kekerasan seksual dengan tidak melanjutkan sekolah dan mengurungnya dirumah.
Adapula orangtua yang tidak percaya akan cerita anaknya jika menjadi korban kekerasan seksual.
Selain itu orangtua menjadi marah dan tidak suka terhadap pelaku yang melecehkan anaknya
sehingga mereka agar pelaku mendapat hukuman seumur hidup. Merasa gagal dalam mendidik anak,
tidak adanya perhatian terhadap anak serta menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi pada
anaknya dan semua hal yang berkaitan dengan kejadian tersebut orangtua belum dapat
menerimanya. Hal-hal tersebut lah yang mencerminkan penerimaan diri orangtua yang tidak
realistis. Reaksi orang tua tersebut dapat mempengaruhi kondisi dan perilaku mereka terhadap
anaknya. Penerimaan orangtua akan mempengaruhi perilaku orangtua terhadap anknya

Diterbitkan
2023-10-23