Self-Esteem dan Optimisme Hubungannya dengan SuWell-Being Remaja Panti Sosial Asuhan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-esteem dan optimisme dengan
subjective well-being remaja panti sosial asuhan di Jakarta. Penelitian ini memakai metode
kuantitatif, dengan 3 instrument penelitian, yaitu subjective well-being berdasarkan teori Diener
(2009), self-esteem berdasarkan teori Tafarodi dan Swann (2001) dan optimisme berdasarkan
Seligman (2008). Sampel penelitian ini berjumlah 158 remaja. Dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan simple random sampling. Data dikumpulkan dengan kuisioner dan dianalisis
menggunakan program JASP 0.18.3.0 for Windows. Hasil penelitian dengan menggunakan metode
bivariate correlation ini menujukkan bahwa terdapat hubungan signifikan dengan arah positif
antara self-esteem terhadap subjective well-being remaja panti sosial asuhan di Jakarta dengan
koefisien korelasi (r = 0,560 dan p = <0,001 (< 0,05)), ada hubungan signifikan dengan arah positif
antara optimisme terhadap subjective well-being remaja panti sosial asuhan di Jakarta berdasarkan
hasil koefisien (r = 0,231 dengan p = 0,003 (<0,05)). Berdasarkan hasil analisis menggunakan
metode multivariate Correlation enter diperoleh nilai R sebesar 0,536 dan R
https://doi.org/10.37817/ikraith-humaniora.v9i2
2
sebesar 0,288 dengan
p = <0,001 (<0,05)). Hal ini menujukkan ada hubungan signifikan antara self-esteem dan optimisme
terhadap subjective well-being remaja panti sosial asuhan di Jakarta sebesar 28,8%. Berdasarkan
multivariate correlation stepwise sumbangsih self-esteem bagi terbentukya subjective well-being
sebesar 28,7% sedangkan optimisme menyumbang sebesar 0,1%.