ANALISA UPAYA COUNTER-RADICALISM DI KALANGAN KAMPUS MENGGUNAKAN PENDEKATAN CMM (COORDINATED MANAGEMENT OF MEANING)

ANALISA UPAYA COUNTER-RADICALISM DI KALANGAN KAMPUS MENGGUNAKAN PENDEKATAN CMM (COORDINATED MANAGEMENT OF MEANING)

  • Kartini Dwi Sartika
  • Taufan Teguh Akbari
  • Zhafran Tsany Yudizon

Abstrak

ABSTRAK
Fenomena radikalisme terorisme di Indonesia sudah tidak asing lagi karena begitu banyaknya peristiwa bom bunuh
diri yang terjadi beberapa tahun terakhir ini. Paham tersebut semakin menyebar hingga ke ruang lingkup pendidikan
seperti kampus. BNPT menyatakan bahwa di tahun 2017 sekitar 39% mahasiswa di 15 provinsi memiliki ketertarikan
terhadap pemahaman radikal. Provinsi-provinsi tersebut salah satunya adalah Jawa Barat, Lampung, Banten, Sulawesi
Tenggara, dan Kalimantan Tengah. Melalui penelitian ini, penulis menjabarkan secara detail bagaimana counterradicalism
di kalangan kampus secara deskriptif melalui analisa konstruksi makna kata counter-radicalism berdasarkan
sudut pandang organisasi kemahasiswaan, dalam hal ini ialah Keluarga Mahasiswa ITB. Penelitian ini menggunakan
metodologi penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan kajian pustaka, dengan memilih
informan melalui teknik purposive sampling dan menggunakan teori pendekatan Coordinated Management of Meaning
dengan enam hierarki makna. Dengan analisa hierarki makna CMM, counter-radicalism menurut Keluarga Mahasiswa
ITB lebih menekankan pada upaya memperkuat paham yang sudah dipegang yakni dengan konsep penanaman nilai-nilai
melalui kegiatan diskusi terbuka, kajian, sehingga dapat mempertahankan cara berpikir kritis dan terbuka, sementara
BNPT lebih menekankan pada tindakan preventif atau meminimalisir kemungkinan pemaparan radikalisme. Sehingga
adanya ketidaksepahaman makna counter-radicalism antara KM ITB dan BNPT.

Diterbitkan
2018-11-19