Analisis Narrative Criminology Terhadap Representasi Pembunuhan Berantai Jeffrey Dahmer dalam Serial Monster: The Jeffrey Dahmer Story
Abstrak
Penelitian ini menganalisis representasi serial Netflix “Monster: The Jeffrey Dahmer Story” yang diadaptasi dari kisah pembunuh berantai Jeffrey Dahmer melalui pendekatan kriminologi naratif. Fokus penelitian terletak pada bagaimana konstruksi narasi pelaku kejahatan mendominasi dalam tayangan dan memengaruhi persepsi publik pada citra pelaku dan korban. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang mengkombinasikan Systematic Literature Review (SLR) dengan analisis dokumenter berupa serial untuk menelaah tentang fungsi pembingkaian narasi dalam penggambaran kejahatan melalui media. Temuan awal menunjukkan bahwa dalam serial, latar belakang pribadi, emosi, dan masalah psikologis menjadi pusat utama yang membangun narasi untuk menumbuhkan simpati dari penonton. Akan tetapi, sisi korban kurang direpresentasikan, sehingga memunculkan marginalisasi terhadap mereka. Ketidakberimbangan ini menciptakan celah narasi yang dapat ditafsirkan sebagai bentuk normalisasi dan pembenaran dari tindakan pelaku. Di samping itu, tampilan estetik dari kekerasan dan penggambaran Dahmer dengan nuansa emosional menjadikan serial ini sebagai sebuah produk tontonan yang mengaburkan batas antara hiburan dan tanggung jawab etis. Dalam konteks kriminologi naratif, masalah ini menunjukkan bahwa penceritaan melalui media dapat membentuk pemahaman publik akan kejahatan yang berpotensi mendistorsi keadilan dengan membingkai pelaku kejahatan sebagai tokoh kompleks, sedangkan keberadaan korban direduksi menjadi alat narasi. Artikel ini menggarisbawahi bagaimana umumnya true crime documentaries (TCD), terutama yang mengangkat cerita pembunuh berantai, seringkali menggambarkan pelaku kejahatan secara sensasional dan dramatis yang dapat memengaruhi pandangan publik secara signifikan