Sonic Branding sebagai Strategi Menuju Destinasi Berkelanjutan: Studi Kasus di Geosite Rammang-Rammang, Sulawesi Selatan
Abstrak
Penelitian ini mengkaji penerapan sonic branding sebagai strategi penguatan identitas destinasi dan pendukung pariwisata berkelanjutan di Geosite Rammang-Rammang, Sulawesi Selatan. Melalui pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi lanskap suara selama periode Juli–Agustus 2025. Temuan menunjukkan bahwa elemen suara alami—seperti keheningan gua, suara kelelawar saat senja, dan orkestra malam jangkrik—membentuk identitas akustik yang berperan signifikan dalam membangun sense of place dan keterikatan emosional wisatawan. Namun, tantangan muncul akibat kebisingan antropogenik yang mengganggu keharmonisan pengalaman wisata, sehingga dibutuhkan strategi manajemen suara yang sistematis. Penelitian ini merekomendasikan sonic branding framework yang terdiri atas lima tahap: kurasi suara otentik, desain identitas suara, integrasi interpretatif, partisipasi komunitas lokal, dan konservasi akustik. Dengan menempatkan suara sebagai medium komunikasi ekologis dan kultural, sonic branding di Rammang-Rammang berkontribusi pada penguatan narasi destinasi yang otentik dan selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan.