HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENERIMAAN DIRI ORANG TUA YANG MEMILIKI ABK DI SLB CAHAYA PERTIWI KOTA BEKASI

  • Muji Winarsih
  • Evi Syafrida Nasution
  • Deasy Ori

Abstrak

Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 mengumpulkan data mengenai
penduduk dengan kesulitan fungsional terdapat di Provinsi Jawa Barat yang menduduki
urutan pertama penyandang disabilitas di Indonesia dengan jumlah 2.253.739 kategori
penyandang disabilitas ringan dan 443.058 penyandang disabilitas berat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri
orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif. Penelitian Subyek penelitian ini adalah orang tua yang
memiliki anak berkebutuhan khusus dengan diagnosa yang berbeda-beda yang
bersekolah di SLB Cahaya Pertiwi kota Bekasi berjumlah 70 orang. Metode
pengumpulkan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan probality
sampling dengan teknik purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan analisa
bivariat untuk mendiskripsikan variabel penelitian dengan menggunakan analisis
Korelasi Product Moment. Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa nilai F sebesar 1,233
dengan sig.0,314. Nilai 0,314 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa antara variabel
dukungan keluarga (X) dengan variabel penerimaan diri (Y) terdapat hubungan yang
linear. Hasil uji hipotesa membuktikan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak dengan
hasil korelasi nilai p Sig.(2-Tailed) kedua variabel sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai
Pearson Correlation 0,548 berada pada posisi yang positif dan sedang. Nilai Korelasi
positif artinya ada hubungan yang positif yaitu jika dukungan keluarga meningkat maka
penerimaan diri orang tua akan meningkat.

Diterbitkan
2019-11-13