Sistem Monitoring Ketinggian dan pH Air Pada Kolam Bibit Ikan Bawal Berbasis IoT
Abstrak
Kementerian kelautan dan perikanan mencatat bahwa, produksi ikan bawal di indonesia pada tahun
2021 mencapai 128 ribu ton dengan nilai 5,99 triliun. wilayah papua menjadi provinsi paling banyak
memproduksi ikan bawal yaitu mencapai 15 ribu ton pada tahun 2021 dan provinsi maluku utara menjadi
wilayah paling sedikit memproduksi ikan bawal yaitu sekitar 42 ton saja pada tahun 2021. Tingkat pH air
berkisar antara 5 – 7 dengan pH optimum 6,5 – 8. Untuk menyesuaikan dengan habitat aslinya, sebaliknya
kedalaman kolam juga dibuat agak dalam, minimal 125 cm. Namun, bagian yang diisi air cukup 80 – 100 cm
saja agar ikan tidak melompat keluar. Penelitian ini menghasilkan purwarupa sistem monitoring ketinggian
dan pH air pada kolam bibit ikan bawal. Dengan memanfaatkan Bot Telegram kita dapat memantau kondisi
ketinggian air dan kadar pH air pada kolam bibit ikan bawal secara real-time. Pengatur kadar pH pada kolam
menggunakan sensor pH yang telah diuji nilainya dan dibandingkan dengan kertas lakmus, dengan persentase
error sebesar 0,285%. Sedangkan pengatur ketinggian air pada kolam menggunakan sensor ultrasonik yang
telah diuji nilainya dan dibandingkan dengan penggaris, dengan persentase error sebesar 0,33%. Sistem ini
juga dapat menampilkan persentase volume air pada kolam. Sistem telah melakukan pengujian sebanyak 30
kali untuk ketinggian air dan kadar ph air, yang dimana persentase keberhasilan untuk pengujian ketinggian
air 93,3% dan untuk pengujian kadar pH 90%.