MODE SWITCH SARON ELEKTRONIK BERBASIS ATMEGA328

  • Fadil Fajeri Depertemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM
  • Maun Budiyanto Depertemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM
Keywords: gamelan, wilahan, saron

Abstract

Gamelan sudah dipatenkan sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO sejak tahun 2014. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka perlu inovasi dengan digitalisasi instrumen gamelan. Hal ini melatarbelakangi ide untuk membuat saron elektronik. Dalam perancanganya elektronik saron tetap memperhatikan kearifal lokal sehingga bentuknyapun menyerupai saron konvensional, hanya saja dalam proses pembentukan suaranya melalui mekanisme elektronis. Pada perancangan saron elektronik ini digunakan tangga nada atau laras slendro. Laras slendro adalah sebuah tangga nada yang terdiri: 1 (ji), 2 (ro), 3 (lu), 5 (mo), 6 (nem) tetapi ada dua nada yang memiliki nada rendah dan tinggi (6&1) sehingga saron dengan pelog slendro memiliki titi laras 6 (nem rendah), 1 (ji rendah), 2 (ro), 3 (lu), 5(mo), 6 (nem tinggi), 1 (ji tinggi). Saron elektronik yang dirancang ini menggunakan sistem switch, dimana setiap wilahan ini berfungsi sebagai input sedangan tabuh yang sudah ditempeli alumunium foil sebagai netral/ground. Ketika tabuh menyetuh wilahan maka akan terdapat perubahan logika, perubahan ini kemudian di proses oleh mikrokontroler untuk men-trigger nada, kemudian nada tersebut dikuatkan dengan amplifer sehingga suara instrumen saron bisa terdengar dengan keras.

Published
2019-11-13