PENERAPAN HIRADC DALAM REDUKSI RISIKO KONSTRUKSI MRT: PEMBELAJARAN DARI STASIUN MANGGA BESAR
Abstract
Transportasi darat di Jakarta menyebabkan kemacetan parah, mendorong pemerintah mengembangkan proyek MRT yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu-lintas. Proyek MRT CP 202 Pembangunan Satasiun Mangga Besar Jakarta adalah salah satu bagian proyek MRT secara keseluruhan di Jakarta. Salah satu segmen pekerjaan pada proyek ini adalah pekerjaan dinding diafragma. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis risiko keselamatan kerja pada proyek MRT CP 202, khususnya pekerjaan dinding diafragma di Stasiun Mangga Besar, untuk memastikan penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang efektif. Metode yang digunakan adalah HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control), dengan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan kuesioner kepada ahli K3 di lokasi. Hasilnya, 49 potensi bahaya teridentifikasi sebelum pengendalian, dengan 87,76% risiko sedang dan 12,24% kecil. Setelah pengendalian melalui rekayasa teknik, administrasi, dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), seluruh risiko sedang dan besar dieliminasi, menyisakan hanya risiko kecil pada 100% bahaya. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan panduan yang efektif dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja, meningkatkan keselamatan, produktivitas, dan efisiensi pada proyek konstruksi skala besar seperti MRT, serta memberikan rekomendasi yang dapat diadopsi pada proyek sejenis.