Minimalisasi Camber Dalam Peningkatan Kelayanan Sistem Beton Prategang

  • Okke Oktavia Natalia Tumbuan Universitas Persada Indonesia Y.A.I
  • Hari Nugraha Nurjaman Universitas Persada Indonesia Y.A.I
  • Fitri Suryani Universitas Persada Indonesia Y.A.I
  • Dwi Dinariana Universitas Persada Indonesia Y.A.I

Abstrak

Sebagaimana diketahui, kelemahan material beton dalam tarik diatasi dengan tiga cara, yaitu beton bertulang (reinforced concrete, R/C), beton komposit (composite concrete, C/C), dan beton prategang (prestressed concrete, P/C). Jika tulangan dan baja dalam beton bertulang dan beton komposit tidak menimbulkan lendutan, maka gaya prategang menimbulkan lendutan yang berlawanan dengan lendutan yang ditimbulkan oleh beban luar. Lendutan akibat gaya prategang ini dinamakan camber, merupakan lendutan yang menurunkan kelayanan struktur dan yang perlu diminimalkan. Dalam tulisan disajikan dua macam cara untuk meminimalkan camber, yaitu cara beton prategang parsial yang menggunakan baja tulangan biasa di dalam mengambil alih sebagian momen, sehingga digunakan gaya prategang yang lebih kecil serta yang pada gilirannya menurunkan magnitudo camber. Cara kedua adalah dengan menggunakan strand debonded yang menghilangkan lekatan antara strand dan beton, sedemikian hingga momen yang dipikul oleh gaya prategang teredusir yang pada gilirannya menurunkan magnitudo camber. Metoda beton prategang parsial diterapkan kepada beton prategang pasca tarik dan metoda strand debonded kepada beton prategang pratarik, Kedua metoda reduksi camber memberikan hasil yang cukup efektif dalam meredusir camber dan meningkatkan kelayanan struktur beton prategang.

Diterbitkan
2024-10-26