Analisis Biaya dan Pendapatan Budidaya Jamur Tiram Putih di UMKM Jamur Betuah Kota Pekanbaru

  • Ahmad Guswandi Program Studi Manajemen Agribisnis, Politeknik Kampar, Bangkinang, Indonesia
  • Dini Amalia Putri Program Studi Manajemen Agribisnis, Politeknik Kampar, Bangkinang, Indonesia

Abstrak

Sektor pertanian Indonesia berperan penting dalam ketahanan pangan, peningkatan pendapatan
masyarakat, dan perbaikan gizi melalui diversifikasi pangan. Salah satu subsektor utamanya adalah
hortikultura, dengan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) sebagai komoditas bernilai ekonomi
tinggi dan permintaan yang terus meningkat. Penelitian ini menganalisis biaya dan pendapatan
usaha budidaya jamur tiram putih pada UMKM Jamur Betuah di Pekanbaru melalui observasi,
wawancara, dan analisis deskriptif kuantitatif. Dari 1.500 baglog dihasilkan 950 kg jamur per siklus
dengan total biaya produksi Rp 57.133.600 dan penerimaan Rp 375.000.000, sehingga diperoleh
pendapatan bersih Rp 317.866.400. Analisis Break Even Point (BEP) sebesar 0,15 menunjukkan
titik impas dapat dicapai pada tingkat produksi rendah. Hasil ini menegaskan bahwa budidaya
jamur tiram putih di UMKM Jamur Betuah memiliki prospek ekonomi tinggi dan layak
dikembangkan sebagai agribisnis berkelanjutan.

Diterbitkan
2026-03-02