Perancangan Motion Graphic Pencegahan Kekerasan Gender Pada Sosial Media

  • Rina Nurfitri Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia
  • Neu Khomaini Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia
  • Saiful Yahya Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia

Abstrak

Berdasarkan data dari Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan, terdapat
peningkatan kasus Kekerasan Gender Berbasis Online (KGBO) dan revenge porn pada
media sosial dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan ini menunjukkan pentingnya
dalam menyebarkan informasi yang baik guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman
masyarakat, terutama perempuan berusia tahun 18-30. Motion graphic menjadi salah satu
media alternatif yang efektif dalam penyampaian informasi, sehingga penyampaian
tentang KGBO dan revenge porn dapat menggunakan motion graphic. Pengembangan
motion graphic menggunakan metode design thinking yang terdiri dari pemahaman
masalah (empathize), pendefinisian masalah (define), ideasi (ideate), pembuatan prototipe
(prototype), dan pengujian (test). Motion graphic yang dihasilkan menggunakan
penggayaan sederhana dan feminim, disesuaikan dengan target pengguna utama, yakni
perempuan berusia 18-30 tahun. Hasil uji coba menghasilkan 95% responden dapat
memahami isi dan pesan yang disampaikan melalui motion graphic. Hal ini
menunjukkan bahwa metode design thinking yang digunakan pada media motion graphic
ini dapat meningkatkan keterbacaan dan pemahaman target pengguna. Motion graphic
yang dihasilkan memiliki daya tarik visual sehingga mampu menarik perhatian target
pengguna dalam penyampaian pesan yang jelas dan efektif. Hasil perancangan motion
graphic ini diharapkan dapat menjadi media alternatif dalam menyampaikan KGBO dan
revenge porn sebagai media edukasi dan informasi.
Kata kunci : revenge porn, motion graphic, design thinking, perempuan

Diterbitkan
2024-06-28