KEMATANGAN EMOSI DAN DUKUNGAN SOSIAL BERPENGARUH TERHADAP KESIAPAN MENIKAH PADA DEWASA AWAL
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kematangan emosi dan dukungan sosial
terhadap kesiapan menikah pada dewasa awal yang tinggal di Pekanbaru. Permasalahan yang
mendasari penelitian ini adalah pentingnya kesiapan menikah dalam membangun hubungan
pernikahan yang sehat dan harmonis, serta bagaimana kematangan emosi dan dukungan sosial
dapat berkontribusi dalam proses tersebut. Skala kesiapan menikah dimodifikasi dari skala
material readiness quesionare dari Ghalili (2012), skala kematangan emosi dikonstruksi dari teori
Schneider (1964) serta skala dukungan sosial dikonstruksi dari teori safarino (2008). Analisis
penelitian menggunakan regresi linear berganda untuk menguji hipotesis. Teknik sampling
menggunakan purposive sampling dengan jumlah sebanyak 207 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) kematangan emosi berpengaruh secara positif signifikan terhadap
kesiapan menikah dengan kontribusi pengaruh sebesar 51,0% yang berarti semakin tinggi tingkat
kematangan emosi, semakin tinggi tingkat kesiapan menikah pada dewasa awal; (2) dukungan
sosial berpengaruh secara positif signifikan terhadap kesiapan menikah dengan kontribusi
pengaruh sebesar 24,5% yang berarti semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh, semakin
tinggi pula tingkat kesiapan menikah pada dewasa awal; (3) kematangan emosi dan dukungan
sosial berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan menikah dengan kontribusi pengaruh
sebesar 52,1%. Penelitian ini menegaskan adanya kematangan emosi dan dukungan sosial dalam
meningkatkan kesiapan menikah pada individu dewasa awal.