Studi Kualitatif Tentang Kepemimpinan Implisit Pada Film Shrek the Third
Abstrak
Kepemimpinan tradisional seringkali dipahami melalui posisi formal atau jabatan
struktural, namun efektivitasnya sering ditentukan oleh persepsi pengikut dan karakter
personal, sehingga muncul kontradiksi antara otoritas resmi dan pengaruh nyata. Penelitian
ini bertujuan menganalisis representasi kepemimpinan implisit dalam film Shrek the
Third, mengidentifikasi bentuk kepemimpinan tanpa jabatan formal, serta menilai
relevansinya terhadap prinsip pengurangan ketidaksetaraan SDG 10. Metode yang
digunakan adalah kualitatif dengan observasi adegan film dan studi pustaka, dianalisis
secara induktif melalui analisis isi untuk menemukan pola kepemimpinan implisit.
Hasil menunjukkan Fiona, Shrek, dan Arthur menampilkan kepemimpinan
melalui keberanian, empati, dan motivasi kelompok, meski tanpa otoritas resmi; Fiona
mengarahkan putri-putri melarikan diri, Shrek memberi contoh penerimaan diri, dan
Arthur menginspirasi penjahat untuk berubah. Temuan ini menegaskan bahwa
kepemimpinan efektif lahir dari persepsi pengikut, bukan hanya struktur formal.
Penelitian selanjutnya dapat memperluas ILT pada media populer lain untuk memahami
konstruksi kepemimpinan secara sosial.
Traditional leadership is often understood through formal positions or structural roles,
yet its effectiveness frequently depends on followers’ perceptions and personal
character, creating a contradiction between official authority and actual influence.
This study aims to analyze the representation of implicit leadership in the film Shrek
the Third, identify forms of leadership without formal positions, and assess its relevance
to SDG 10 principles on reducing inequality. A qualitative approach was employed,
combining film observation and literature review, analyzed inductively through content
analysis to reveal patterns of implicit leadership. Results indicate that Fiona, Shrek, and
Arthur demonstrate leadership through courage, empathy, and group motivation despite
lacking official authority; Fiona directs the princesses to escape, Shrek models selfacceptance,
and Arthur inspires villains to change. These findings emphasize that
effective leadership arises from follower perceptions rather than formal structure.
Future research could extend ILT analysis to other popular media to understand social
construction of leadership.


