Motivasi Kerja Dan Peningkatan Jenjang Karier Terhadap Kompetensi Karyawan Mega Sejahtera

  • Akka Latifah Jusdienar Program Studi Manajemen, Universitas Mitra Bangsa, Jakarta
  • Faras Zulina Ayunani Program Studi Manajemen, Universitas Mitra Bangsa, Jakarta
Kata Kunci: Motivasi, Kerja, Peningkatan, Karier, Kompetensi

Abstrak

Article berikut ini menjelaskan variabel independen Motivasi kerja dan
peningkatan jenjang karier, serta variabel dependen kompetensi karyawan, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Variabel Motivasi Kerja dengan variabel kompetensi Dalam perhitungan
tersebut, koefisien determinasi (KD) Alat atau metode yang digunakan untuk
mengukur besaran dari variabel independen pada variabel dependen biasanya adalah
analisis regresi. Analisis regresi memungkinkan peneliti untuk memahami hubungan
dan seberapa besar perubahan pada variabel independen dapat mempengaruhi variabel
dependen.Selain itu, ada juga metode lain seperti:ANOVA (Analysis of Variance):
dipergunakan untuk membandingkan dua variabel independen terhadap satu variabel
dependen.Korelasi: dipergunakan untuk mengukur seberapa kuat hubungan antara dua
variabel, meskipun ini tidak secara langsung menunjukkan sebab-akibat.
Berikut langkah-langkah perhitungan yang dilakukan: Diketahui koefisien
korelasi (r) sebesar 0,605.Menggunakan rumus koefisien determinasi: KD = r² × 100%.
Menghitung r²: \( r² = 0,605 × 0,605 = 0,366 \). Menghitung KD: \( KD = 0,366 ×
100% = 36,6% \). Dengan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi Kerja
mempengaruhi variabel Kompetensi Karyawan Pernyataan tersebut mengindikasikan
hasil dari sebuah analisis regresi atau metode analisis serupa, di mana 36,6% variabel
dependen dijelaskan oleh variabel independen yang diteliti. Artinya, koefisien
determinasi (R²) dari model adalah 0,366 atau 36,6%. Sisanya, sebesar 63,4%,
menggambarkan bahwa variabel dependen dipengaruhi oleh komponen tambahan yang
mungkin tidak terlihat atau tidak dimasukkan dalam model penelitian
.
Ini bisa berarti ada variabel lain yang perlu diperhitungkan dalam penelitian
lanjutan untuk meningkatkan keakuratan model dalam menjelaskan variabel dependen
tersebut.Ada sedikit koreksi pada perhitungan dari 36,7% menjadi 36,6% berdasarkan
hasil eksak dari r².
Variabel peningkatan jenjang karir terhadap variabel Kompetensi Karyawan,
Hasil dihitung secara mandiri dengan menggunakan rumus koefisien determinasi
berikut: KD = r2 x I00%, di mana r adalah nilai hasil analisis koefisien korelasi sebesar
0,635. Hasilnya adalah sebagai berikut: KD = r2 x 100% = 0,635 x 100% = 0,403 x
100% = 40,3%. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa variable Peningkatan
Jenjang Karir Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa variabel
Motivasi Kerja dan Peningkatan Jenjang Karir memiliki dampak yang signifikan pada
Kompetensi Karyawan. Hasil analisis regresi menunjukkan nilai R sebesar 0,701, yang menunjukkan hubungan kuat antara variabel independen (Motivasi Kerja dan
Peningkatan Jenjang Karir) dengan variabel dependen (Kompetensi Karyawan).
Selain itu, nilai (R²) sebesar 0,492 atau 49,2% mengindikasikan bahwa
49,2% dari variasi Kompetensi Karyawan dapat dijelaskan oleh kedua variabel
independen tersebut. memiliki dampak yang signifikan pada 50,8% yang tersisa,
disebabkan oleh komponen tambahan yang tidak diamati dalam penelitian ini.
Dengan kata lain, baik Motivasi Kerja maupun Peningkatan Jenjang Karir
berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap peningkatan Kompetensi
Karyawan, dan hubungan ini tergolong cukup kuat.

Diterbitkan
2025-07-02